Perwira Terlibat Pungli, Tito Marah

Jumat 07-04-2017,07:06 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAKARTA-Kapolri Jenderal Tito Karnavian tak bisa menyembunyikan kemarahannya, saat ditanya sejumlah oknum perwira di Polda Sumatera Selatan (Sumsel) terlibat pungli. Saat ini, 15 anggota Polda Sumsel, yang sebagian besar perwira sedang diperiksa Propam Mabes Polri.

Mereka diduga kuat menerima uang suap, dalam perekrutan calon polisi pada 2015. Tito mengancam akan memberikan sanksi tegas. "Kalau nanti kode etik ini terbukti, saya ingin mereka dipecat," tegas Tito di Wisma Kedutaan Besar Rusia, Jakarta, Kamis (6/4). Selain sidang etik, kata Tito, para pelaku pungli berpeluang dijerat pidana.

Tito mengharapkan, hal itu bisa menjadi contoh bagi anggota lainnya. "Pidananya nanti menyusul," tandas Tito. Saat ini, sebanyak 15 anggota Polda Sumatera Selatan tengah diperiksa penyidik Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Propam).

Mereka diduga melakukan pungli pada program penerimaan anggota Polri di Polda Sumatera Selatan pada 2015. Tito juga mengungkapkan kegeramannya kepada anggota Polresta Bandar Lampung, yang berfoto ria bersama sejumlah bekal yang telah ditembak mati. Foto ini menjadi viral di media sosial.

Tito bakal berkunjung ke Lampung, Jumat (7/4). Dia ingin menasihati anggotanya untuk tetap bekerja secara profesional. Hal itu tak lepas dari munculnya foto personel Polres Lampung yang ber-wefie dengan mayat pelaku begal di halaman Rumah Sakit Polri, Lampung.

"Besok (hari ini) saya akan ke sana, hari Jumat, untuk memberikan arahan. Enggak boleh hal itu terulang," kata Tito. Menurutnya, para anggota Polresta Bandar Lampung tak seharusnya berpose di depan jenazah pelaku begal. "Harusnya tidak perlu ada foto seperti itu," tegas Tito.

Tito menambahkan, sikap anggota Polresta Bandar Lampung menyalahi etika. "Menurut pendapat saya itu tidak humanis. Tidak profesional," tandas Tito.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan menganggap Kapolda Lampung Irjen Pol Sudjarno perlu segera meminta maaf kepada masyarakat, terkait beredarnya foto anggota Polri di depan jenazah yang diduga begal. "Foto itu akan membuat keluarga begal sakit hati dan sebaiknya Kapolda Lampung minta maaf kepada keluarga (oknum yang diduga,red) begal," ujar Edi di Jakarta, Kamis (6/4).

Menurut Edi, foto yang memperlihatkan polisi mejeng di hadapan jenazah akan menurunkan citra kepolisian sebagai pelayan masyarakat yang humanis. "Sebagai dampak viral medsos ini, bisa memberikan gambaran kepada masyarakat masih ada polisi yang seram, brutal dan arogan. Saat ini masyarakat mengidolakan polisi humanis, penolong, pengayom dan pelindung masyarakat," ucap Edi.

Sementara itu terkait rencana kunjungan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian ke Lampung, hari ini, Edi mengapresiasinya. Mantan komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berharap, jika ada kesalahan prosedur serta pelanggaran kode etik dan disiplin yang dilakukan oknum anggota yang bersangkutan, diberikan tindakan tegas.

"Kami harapkan tidak ada lagi kasus serupa pada masa mendatang dan ini menjadi pembelajaran kepada anggota Polri," tutur Edi. Sebelumnya, beredar foto yang diduga anggota kepolisian Polresta Bandar Lampung berpose di depan lima mayat begal. Foto ini menjadi viral di media sosial. Diduga kelima jenazah merupakan begal motor yang berasal dari daerah Lampung Timur. (jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait