JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk resmi membuka rute penerbangan langsung Jakarta–London. Tidak hanya membidik penumpang dari Inggris ke Indonesia, Garuda juga mengambil potensi pasar untuk penerbangan dari Australia ke London yang transit di Jakarta. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury mengatakan, selama ini London menjadi penghubung untuk pasar Eropa. ’ ’Sementara itu, Jakarta bisa menjadi penghubung untuk pasar Eropa atau Australia ke London jika ada penerbangan langsung,’’ katanya dalam Inaugural Direct Flight Jakarta–London, Selasa (31/10). Garuda Indonesia telah melayani penerbangan dari Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju London Heathrow dengan pemberhentian (transit) di Singapura. Untuk rute sebaliknya, dari London Heathrow menuju Soekarno-Hatta, maskapai tersebut melayani secara nonstop. Rencananya, penerbangan nonstop dari dan menuju London Heathrow dilakukan tiga kali seminggu. Yakni, setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu dengan menggunakan pesawat Boeing 777-300 ER. Kapasitasnya mencapai 314 penumpang. Selama ini, load factor (tingkat keterisian) penumpang untuk rute itu baru mencapai 65 persen. ’’Ditargetkan, load factor menjadi 75 persen atau naik 13–15 persen. Jika nanti memang responsnya bagus, akan ditambah menjadi empat kali dalam seminggu pada periode summer 2018 dengan target load factor 80 persen,’’ lanjutnya. Penerbangan nonstop Jakarta–London tersebut juga bertujuan memaksimalkan potensi trafik traveling wisatawan Indonesia menuju London. Hingga Juni 2017, Inggris telah mengeluarkan 55.500 visa untuk warga negara Indonesia (WNI) atau naik 33 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sebanyak 58 persen kunjungan merupakan kegiatan pariwisata. Selain itu, penerbangan nonstop Jakarta–London PP memudahkan akses bagi penumpang dari wilayah UK untuk menuju kawasan Asia-Pasifik. Terutama untuk tujuan yang menjadi bagian dari rute kanguru seperti Melbourne, Sydney, dan Perth. Sebab, rute penerbangan Jakarta–London PP terhubung dengan jadwal penerbangan Garuda Indonesia menuju Australia. ’’Kami berniat membidik pasar penerbangan Australia ke Inggris yang mencapai satu juta penumpang. Selain penumpang, masih ada potensi dari pengangkutan kargo,’’ jelasnya. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata MancanegaraKementerian Pariwisata I Gde Pitana menuturkan, penerbangan langsung tersebut diharapkan bisa menaikkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dari Inggris ke Indonesia sebesar 25 persen. Pada 2016 jumlah wisman dari Inggris ke Indonesia mencapai 328 ribu wisman atau naik 17 persen daripada tahun sebelumnya. Tahun ini, pemerintah menargetkan jumlah wisman dari Inggris mencapai 384 ribu. (vir/c20/fal)
Garuda Layani Penerbangan Nonstop Jakarta–London
Rabu 01-11-2017,06:25 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :