Truk Nyangkut di Proyek PUPR Banten

Kamis 26-10-2017,08:18 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAMULANG-Pemeliharaan Jalan Raya Siliwangi, Pamulang, bikin masalah. Sebuah truk menyangkut di area itu. Wal hasil, kemacetan pun mengular, Rabu (25/10). Diketahui, proyek ini dilakukan UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Pekerjaan ini, seolah diabaikan itu menyebabkan. Karena, pemeliharaan dilakukan dengan cara mengeruk aspalt di sepanjang 30 meteran, tak segera diselesaikan. Selain itu, jalan ini banyak menuai kecaman karena, belum ada kepastian kapan proyek yang dikerjaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten tersebut rampung. Warga Pondok Benda Pamulang Muklis mengatakan, DPUPR Banten harus segera menyelesaiakannya. Pasalnya, jika pekerjaan lambat akan semakin membuat kemacetan. “Semakin kemari intensitas curah hujan makin tinggi, dikhawatirkan galian jadi genangan air dan menambahkan kemacetan,” katanya. Muklis berharap, pembangunan juga tidak asal dikerjakan namun, harus memenuhi aspek yang ada. “Jangan asal buat jalan tapi, kualitasnya tidak diperthitungkan,” jelasnya. Masalah ini sebelumnya juga dikeluhkan anggota DPRD Banten asal Rempoa, Ciputat Timur, Suryadi Nian. Ia menilai, kotraktor yang mengerjakan tidak serius. Sehingga, proyek pembangunan jalan membuat kemacetan panjang. Ia yang melintas menggunakan mobil dari arah Puspiptek menuju Pamulang memerlukan waktu 30 menit supaya bisa lolos dari jebakan macet proyek tersebut. “Jaraknya hanya 200 meter tapi, cukup melelahkan,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Jumat (20/10). Pada bagian lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Banten Hadi Suryadi mengaku, pembangunan Jalan Siliwangi, sepanjang 7 kilometer belum dilanjutkan. Hal itu karena terkendala harga tanah yang cukup tinggi. "Kita belum programkan lagi, karena harus dibebaskan dulu. Makanya kita tunda dulu karena harga (tanah, red) cukup tinggi, mahal harganya," kata Hadi saat ditemui Tangerang Ekspres di KP3B, Kota Serang, Selasa (24/10). Hadi mengaku, anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan Jalan Siliwangi cukup besar, yakni mencapai Rp 400 miliar. "Kita lihatlah tahun depan," ujarnya. Terkait pembangunan di beberapa titik di kawasan tersebut, menurutnya, proyek tersebut merupakan bagian dari pemeliharaan jalan. "Itu yang ngerjain UPT PUPR. Jadi kalau pembangunan belum, kita masih fokus buat pembebasan dulu," jelasnya. (bud/tb/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler