Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Deden Apriandhi Hartawan mengatakan, pasca penutupan sumber tambang di Jawa Barat diyakini akan berdampak pada aktivitas truk tambang di jalan raya yang makin intensif.
"Truk tambang akhir-akhir ini intensitasnya cukup luar biasa, mungkin bisa naik 5 sampai 7 kali lipat pasca-penutupan sumber tambang yang ada di Jawa Barat. Nah, ini juga sangat berpotensi untuk memberikan kesulitan tersendiri dalam rangka libur Natal dan Tahun Baru," katanya.
Hal ini tentunya akan berdampak pula pada aktivitas wisatawan yang ingin berlibur ke tanah jawara ini. Masyarakat mungkin akan mempertimbangkan berlibur dengan resiko keselamatan yang rendah, terlebih dengan kondisi cuaca ekstrim.
"Bayangkan masyarakat yang libur harus bersaing dengan ribuan truk yang ada di jalan-jalan," ujarnya.
Maka dari itu, pihaknya bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Banten akan mulai mengkaji beberapa opsi, seperti cukup hanya membatasi truk dan angkutan tertentu, atau menutup akses untuk sementara waktu saat libur Nataru, sama halnya penutupan di jalan tol saat Lebaran.
"Biasanya kalau mau Lebaran, ruas-ruas tol pun ditutup beberapa hari lagi mau lebaran untuk angkutan-angkutan tertentu, kecuali pangan. Nah, ini juga nanti akan kita pelajari, syukur-syukur sih ada pembatasan langsung dari pusat," terangnya. (mam)