Banten Siaga Bencana Hidrometeorologi Hingga Maret 2026

Rabu 17-12-2025,21:39 WIB
Reporter : Syirojul Umam
Editor : Andi Suhandi

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Provinsi Banten resmi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi selama tiga bulan ke depan. Status ini berlaku sejak 15 Desember 2025 hingga awal Maret 2026 sebagai langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Luthfi Mujahidin mengatakan, keputusan ini diambil setelah berkoordinasi dengan TNI, Polri, PMI, hingga Dinas Sosial. ”Berdasarkan data dan regulasi, kita sepakat menetapkan Banten dalam level siaga,” katanya Rabu, (17/12).

”Itu sudah kita tetapkan kemarin, tanggal 15 Desember 2025,  sampai 90 hari ke depan, kira-kira di awal Maret 2026 terakhir,” tambahnya.

Ia menjelaskan, penetapan ini dilakukan usai rilis BMKG yang menyatakan bahwa wilayah Provinsi Banten sudah masuk ke dalam zona hujan.

”Regulasinya adalah rilis dari BMKG. BMKG menyatakan pertama saat ini Banten sudah masuk ke zona hujan yang waktunya memang 3 bulan ke depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, bencana hidrometeorologi ini merupakan akibat dari fenomena atmosfer dan air, yang mencakup banjir, kekeringan, tanah longsor, puting beliung, badai.

”Akibat hidrometeorologi ini bisa menyebabkan banjir, tanah longsor. Maksudnya dengan kesiapsiagaan bencana ini, kita semua siap siaga, termasuk semuanya,” ungkapnya.

Menurut Lutfi, penetapan status siaga bencana hidrometeorologi ini juga disusul oleh dua daerah, yakni Kabupaten Pandeglang dan Kota Tangerang yang telah menetapkan status yang sama.

”Ke depan akan disusul oleh kabupaten-kabupaten lain. Namun itu sudah cukup bagi provinsi untuk menetapkan bahwa provinsi ini dalam level siaga bencana hidrometeorologi,” tuturnya. 

Lutfi mengimbau seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan guna meminimalisir dampak kerugian jika bencana terjadi.

BPBD Banten melakukan persiapan khusus, dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Terutama untuk penanganan banjir yang saat ini masuk musim hujan dengan intensitasnya tinggi.

”Persiapan khusus tentunya ada, seperti kita cek perlengkapan. Kalau hujan begini kan timbulnya banjir. Jadi, yang kita siap-siapkan adalah mengecek kesiapan alat-alatnya,” jelasnya.

Adapun alat-alat utama yang disiagakan meliputi perahu dengan total sekitar 12 perahu karet dan 8 perahu fiber dengan berbagai jenis dan kapasitas, serta mesin perahu.

Kemudian alat keselamatan pribadi untuk personel seperti life jacket, helm, senter, dan perlengkapan safety lainnya.

”Kita memiliki banyak peralatan untuk penanggulangan kebencanaan yang siap digunakan,” tuturnya.

Kategori :