Lewati Jembatan Penuh Kekhawatiran Demi Mengais Rezeki, Jembatan Piano Bojongloo Rawan Rubuh

Senin 24-11-2025,21:13 WIB
Reporter : Agung Gumelar
Editor : Andi Suhandi

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Wajah penuh tanggungjawab menghidupi keluarga di rumah, terpampang jelas di raut muka para karyawan yang sedang berjuang mencari nafkah ketika hendak melewati jembatan kayu. Namun, wajah tersebut berubah menjadi kekhawatiran ketika melewati Jembatan Piano Bojongloo, yang terbuat dari kayu dan hanya ada satu besi sebagai penopangnya.

Jembatan Piano Bojongloo yang berada di Kampung Kidongdong Pasir, Desa Mekarsari, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, kondisinya sangat memprihatinkan dan rawan roboh, sebab sudah bertahun-tahun tidak ada perbaikan atau diganti menjadi jembatan beton atau sebagainya, yang mampu menopang kuat kendaraan yang melintas.

Siapapun yang ingin melintasinya, harus benar-benar fokus, karena jika tidak kendaraannya akan tergelincir bahkan bisa saja jatuh ke bawah jembatan yang berisi aliran Sungai Cisadane.

Jembatan ini, merupakan jalan penghubung antara Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang. Sehingga, menjadi akses penting bagi warga sekitar khususnya yang berprofesi sebagai karyawan, bekerja di wilayah Tangerang begitupun sebaliknya.

Pasalnya, akses jalan ini dapat memangkas waktu lebih cepat tiba ke tempat mereka bekerja, ketimbang harus melintasi jalan utama.

Herman selaku warga sekitar yang juga seorang karyawan mengaku, jembatan kayu ini merupakan jalan penghubung antar wilayah dan selalu ramai dilalui khususnya, bagi karyawan yang hendak berangkat kerja ke wilayah Tangerang karena bisa memangkas waktu tempuh perjalanan.

Jembatan kayu ini, ramai dilalui ketika pagi dan sore hari bahkan malam hari pun banyak dilalui pengendara baik motor maupun mobil, dan pernah sampai menimbulkan kemacetan karena harus bergantian dengan mobil yang melintas dari arah berlawanan.”Banyak dilalui warga yang melintas, khususnya karyawan biasanya pagi ketika berangkat dan sore ketika pulang, kadang juga macet panjang karena mobil juga ikut melintas, jembatan hanya muat satu mobil. Kalau tidak dibangun, khawatir akan rubuh,” katanya, Senin (24/11).

Menurut Herman, jembatan kayu ini sudah ada sejak 1980 an yang waktu itu dibangun hasil dari swadaya masyarakat, karena menjadi akses penting yang dapat memangkas jarak tempuh.

Sempat pernah terjadi kerusakan pada bagian tengah jembatan, namun warga sekitar langsung berbondong-bondong melakukan perbaikan dengan kayu lagi.”Sudah lama sekali jembatan kayu ini ada, kalau tidak salah sekitar 1980 an dibangun hasil dari swadaya masyarakat sekitar, waktu itu pak lurah yang memerintahkan. Murni hasil swadaya dari masyarakat, tidak ada campur tangan uang dari pemerintah,” ujarnya.

Dikatakan Herman, jembatan kayu ini merupakan jalan penghubung antar daerah bisa menuju ke Kabupaten Tangerang, namun kondisinya sangat memprihatinkan dan bisa saja sewaktu-waktu rubuh.

Ia berharap, pemerintah setempat baik Pemkab Serang maupun Pemprov Banten, memperhatikan kondisi jembatan ini, diharapkan bisa dibangun dengan jembatan baru jangan hanya diperbaiki.”Saya tidak tau jembatan ini menjadi kewenangan pemerintah kabupaten atau provinsi, namun yang pasti kami berharap dibangun jembatan baru yang lebih kokoh dan bisa dilalui dua mobil agar tidak macet. Panjang jembatannya sekitar 20 meter, kalau tidak segera ditangani khawatir rubuh dan ada korban,” ucapnya.

Ditempat yang sama, Haris Maulana pengendara mobil mengaku, terpaksa harus melewati jembatan kayu ini, karena aksesnya lebih cepat jika harus memutar cari jalan lain yang lebih jauh menuju rumahnya.

Meskipun ada kekhawatiran karena takut akan jembatannya rubuh, namun tidak ada pilihan lain untuk bisa lebih cepat sampai, dan diharapkan adanya perbaikan jembatan agar aman dan nyaman ketika dilalui kendaraan.”Kalau dibilang takut ya pasti takut, karena terbuat dari kayu jembatannya yang pasti kalau tidak ada perbaikan pasti rubuh. Saya lewat kesini, supaya lebih cepat sampai rumah, dibandingkan harus muter lewat jalan lain yang lebih jauh,” katanya. (agm)

 

Kategori :