Kata Aber, berdasarkan data yang diperoleh ada sekitar 13.439 guru yang tersebar di setuan pendidikan se Kabupaten Serang, seperti PAUD, SD, dan SMP. Jumlah PAUD ada 1.114 dengan 3.858 guru, lalu SD ada 707 dengan jumlah guru 6.933, dan SMP ada 90 dengan jumlah guru 2.648.
"Mereka semua aktif, memberikan pembelajaran bagi siswa-siswi, tidak kenal kata lelah untuk bisa menjadikan muridnya menjadi baik. Tentunya kami sangat mengapresiasi, kepada para guru se Kabupaten Serang atas kinerja yang dilakukannya," ujarnya.
Dikatakan Aber, tidak ada guru yang terbebani dengan pola pembelajaran baru, karena guru dituntut untuk terus mengembangkan variasi dalam pembelajaran, dituntut kreatif, inovatif dan kolaboratif.
Guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang bermakna, dan menggembirakan dengan berbagai pendekatan yang sedang dikembangkan, karena guru harus adaptif dengan perkembangan jaman.
"Kalau ada guru yang merasa terbebani, dengan pendekatan atau pola dan gaya pembelajaran yang baru, itu ciri guru yang malas, tidak kreatif, dan tidak inovatif. Apalagi tidak menyenangkan dalam pembelajaran, tidak mau mengembangkan potensi siswa, tidak mau memajukan pendidikan, dan tidak mau melakukan pembelajaran yang menjadikan siswa berkesadaran, belajarnya bermakna, dan menyenangkan," ucapnya. (agm-mam)