TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Serang bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi menjajaki kerja sama pembangunan kawasan ekonomi sirkular berbasis ekonomi hijau (green circular economy) yang akan memanfaatkan ratusan hektare lahan pertanian di Kota Serang.
Program ini diproyeksikan menjadi kawasan ekonomi terpadu yang menggabungkan sektor pertanian, peternakan, dan pengolahan limbah menjadi produk bernilai tinggi.
Audiensi antara Pemkot Serang dan PBNU berlangsung di Ruang Rapat Wali Kota Serang, Jumat (21/11), yang turut dihadiri OPD teknis terkait.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat bahwa proyek ini dapat menjadi model pembangunan hijau berkelanjutan sekaligus membuka peluang investasi hingga level internasional.
Perwakilan Pemkot Serang sekaligus Sekretaris PBNU Provinsi Banten, Ahmad Nuri, menyampaikan bahwa PBNU telah menyiapkan tiga komponen utama dalam proyek ini, yakni sumber daya manusia, teknologi, dan permodalan. Sementara Pemkot Serang akan berfokus pada penyediaan regulasi, dukungan kebijakan, serta kesiapan lahan.
“Ada 400 hektare lahan pertanian di Kota Serang. Dari jumlah itu sekitar 376 hektare siap digunakan. Awalnya hanya dibutuhkan 100 hektare, tapi Pak Wali ingin seluruh kawasan yang tersedia bisa diberdayakan,” ujar Nuri.
Menurutnya, pembangunan kawasan ini akan menciptakan konsep ekonomi sirkular yang terintegrasi. Limbah pertanian dan peternakan akan diolah menjadi pupuk organik, kemudian dimanfaatkan kembali untuk mendukung produksi pangan dan industri peternakan ayam dalam satu ekosistem ekonomi yang saling terhubung.
“Yang penting di sini akan tumbuh ekonomi sirkular. Sekaligus memaksimalkan potensi pertanian, pengelolaan sampah, dan peternakan sebagai kawasan ekonomi berkelanjutan,” katanya.
Sebagai bentuk komitmen pemberdayaan, seluruh tenaga kerja di kawasan tersebut akan direkrut dari masyarakat lokal. Nuri menegaskan bahwa keterlibatan tenaga kerja lokal merupakan syarat fundamental agar keberadaan kawasan ini memberi dampak langsung pada perekonomian masyarakat Kota Serang.
“Soal tenaga kerjanya pasti menggunakan tenaga lokal semua. Pak Wali menyambut baik rencana ini, dan tadi sudah didampingi Kadis LH dan Kadis Pertanian. Rencana ini ditargetkan bisa mulai berjalan pada Januari mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Lakpesdam PBNU sekaligus Ketua Bappenas PBNU, Ufi Ulfiyah, menyampaikan bahwa pengembangan kawasan ini merupakan bagian dari agenda besar PBNU dalam mendorong implementasi ekonomi hijau yang berbasis pada prinsip keberlanjutan dan efisiensi sumber daya.
“Kunjungan ini bertujuan menjajaki kerja sama terkait pengembangan green economy berbasis ekonomi sirkular. Kawasan ini akan disebut Economic Circular Zone, yang mengintegrasikan produksi pupuk organik, pertanian, dan industri peternakan ayam,” jelas Ufi.
Dalam pelaksanaannya, PBNU menggandeng para ahli internasional, termasuk dari Taiwan. Salah satunya adalah Mr. Levin yang dikenal sebagai ahli teknologi pengolahan limbah dan pengembangan ekonomi hijau.
Menurut Ufi, proyek ini selaras dengan arah kebijakan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong inovasi pengelolaan sampah menjadi energi atau produk bermanfaat.
“Secara teknologi, semua sangat memungkinkan. Yang dibutuhkan hanya komitmen dan tata kelola yang tepat,” ujarnya.