TANGERANGEKSPRES.ID, MAUK — Hari ini, 10 sekolah tingkat TK, SD, SMP, SMA dan sederajat, di Kecamatan Mauk, mulai menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Demikian dikatakan Founder Yayasan Bhakti Asta Cita H. Ahmad Subadri sebagai Mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (16/11/2025).
“Insyaallah, kami mulai distribusikan mencapai 1.300 porsi MBG ke 10 sekolah tingkat SD, SMP, SMA, Senin ini,” ucapnya.
Disampaikan Ahmad Subadri, kesepuluh sekolah itu meliputi TK, MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah), dan MA (Madrasah Aliyah) di Yayasan Radhatul Hidayah. Lalu, MI, SMP, dan SMA di Yayasan Al Furqon. Juga TK Darussalam, SDN Buaran Asem, dan SDN Tanjung Kait.
Menurutnya, pengiriman MBG dibagi ke dalam dua sesi sesuai kebutuhan. Ada yang dikirim pagi hari untuk sarapan bagi anak yang sekolah pagi. Ada pula yang dikirim untuk makan siang bagi anak yang sekolah siang.
“Sementara ini, kami tahap awal kirim mencapai 1.300 porsi. Ke depan, insyaallah, kami akan kirim hingga 3.000 porsi karena kami mempunyai chef yang telah bersertifikasi,” ucapnya.
Ia menambahkan, keseluruhan sekolah yang menerima program MBG tersebut berjarak kurang dari enam kilometer dari dapur MBG pihaknya yang beralamat di Kampung Buaran Asem, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Sebelumnya, ia mengucapkan syukur, berkat program MBG anak sekolah sering makan buah dan meminum susu, sepengalamannya setelah mempunyai sebanyak 20 dapur MBG di beberapa wilayah.
“Makanya di Tanjung Anom ini, masyarakat menanti Dapur MBG segera beroperasi. Mereka ingin segera minum susu, makan buah, dan makan daging,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meresmikan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Al Furqon, Kampung Buaran Asem, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (7/11/2025).
Dadan Hindayana menegaskan, program MBG tidak hanya mengintervensi untuk berinvestasi sumber daya manusia (SDM) jangka panjang, atau membuat anak tumbuh sehat, kuat, cerdas, dan ceria.
“Tapi juga bisa menggerakkan ekonomi. Kenapa begitu? Karena pertumbuhan ekonomi itu rumusnya sederhana, jadi PDB (Produk Domestik Bruto) rumusnya itu sama dengan consumption (konsumsi), investment (investasi), government spending (pengeluaran pemerintah), ditambah ekspor dikurangi impor,” jelasnya.
Sehubungan dengan itu, menurut Dadan Hindayana, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat pada kuartal ketiga tahun ini. Jadi ia mewajarkan kalau program MBG sekarang banyak dibicarakan sebagai penggerak perekonomian.
“Karena itu, saya mengucapkan yayasan dan mitra yang telah membangun SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) untuk Dapur MBG, (kalian) adalah pejuang merah putih sejati. Salah satunya Yayasan Bhakti Asta Cita. Sekarang mereka belum ada untung, untungnya nanti setelah 2 tahun, sekarang mereka masih rugi, kalian telah menyumbang negara,” ujarnya.
Sebab menurutnya, tanpa yayasan atau mitra BGN, tidak mungkin program MBG akan jalan. Jadi seluruh dapur MBG yang sudah berjalan itu berkat kontribusi yayasan dan mitra BGN. (zky)