"Meskipun tidak wajib, jika siswa ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, maka nilai TKA akan dibutuhkan sebagai alat ukur kemampuan akademik," tuturnya.
Muslim menuturkan, kedepanya apakah hasil dari nilai TKA akan digabung dengan nilai raport atau zona seperti PPDB apa tidak, pihaknya mengaku belum mengetahuinya.
"Kami belum menerima petunjuk teknis resmi. Bisa jadi nilai TKA digabung dengan nilai raport atau zonasi untuk menentukan skor akhir seleksi. Jadi kemungkinan besar akan ada penghitungan kombinasi antara zona dan nilai TKA," ungkapnya.
Pada bagian lain, Kepala Dindikbud Kabupaten Serang, Aber Nurhadi mengatakan, ada sebanyak 207 SMP yang tersebar di 29 kecamatan yang melaksanakan TKA di Maret 2026 mendatang.
Biaya penyelenggaraan TKA ditanggung oleh pemerintah. Sehingga aksesnya setara bagi semua siswa tanpa hambatan ekonomi.
"Semua sekolah tingkat SMP sejumlah 207 se Kabupaten Serang melaksanakan TKA di Maret 2026, semuanya gratis tanpa biaya," ujarnya.
Dikatakan Aber, TKA ini tentunya sangat penting untuk mengetahui dan memfasilitasi potensi siswa dalam pengetahuan dasar seperti, pada mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, dan lain sebagainya.
Kemudian hasilnya, akan menjadi acuan dan standar serta validasi kemampuan Literasi dan Numerasi (Litnum) siswa.
"TKA sangat penting, untuk mengetahui dan memfasilitasi potensi siswa dalam pengetahuan dasar. Hasilnya sebagai acuan standar dan validasi kemampuan Litnum siswa, dan juga bisa sebagai bahan untuk pertimbangan PPDB/SPMB jalur prestasi dan pengajuan Beasiswa ke jenjang pendidikan berikutnya," ucapnya. (ran/agm/bud)