2027, Semua Guru Madrasah Dapat Sertifikasi

Selasa 11-11-2025,21:53 WIB
Reporter : Abdul Aziz Muslim
Editor : Endang Sahroni

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Sebanyak 629 ribu guru madrasah belum terakomodir program ser­ti­fikasi guru. Untuk itu, Ke­me­nag me­nargetkan bahwa se­luruh guru tersebut akan mendapatkan sertifikasi pada 2027.

Ini disampaikan Wakil Men­teri Agama Romo Muhammad Syafii, saat membuka MOI di Kota Tangerang. 

Menurutnya, program sertifi­kasi guru melalui Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) telah menjadi salah satu upaya strategis Ke­menterian Agama (Kemenag) dalam me­ning­katkan kom­pe­tensi dan pro­fesionalisme guru madrasah dan pendi­dikan aga­ma. 

Terlebih, program sertifikasi guru tersebut guna mendorong kesejahteraan guru di ling­ku­ngan Kemenag. ”Ada 629 ribu guru madrasah yang be­lum terakomodir pro­gram serti­fikasi. Untuk serti­fikasi guru tersebut harus me­­ngikuti PPG,” ungkap Romo Syafii usai membuka Olim­piade Mad­rasah Indonesia (OMI) di Puspemkot Tange­rang, Senin malam, 10 Novem­ber 2025.

Romo Syafii mengatakan, pi­haknya telah membuat ske­ma guna melakukan perce­patan program sertifikasi bagi ratusan ribu guru madrasah tersebut agar mereka men­dapatkan upah layak di atas Rp2 juta.

”Alhamdulillah, kemarin kita berhasil menskemakan yang harusnya selesai dalam waktu 13 tahun, kita akan ke­but. Kalau bisa dari 629 ribu guru tersebut selesai dalam waktu 2 tahun. Jadi pada 2027 semua guru madrasah sudah berpenghasil­an diatas Rp2 juta karena sudah terserti­fikasi,” ujar Romo Syafii.

Romo Syafii menyebut, kese­jahteraan guru madrasah akan diselaraskan dengan tang­gung­­jawabnya dalam proses belajar mengajar. Menurut dia, penye­lenggaraan Olim­piade Mad­rasah Indonesia (OMI) 2025 menjadi bukti nyata bahwa madrasah kini semakin terbuka, modern, dan mampu kompetisi serta berprestasi di tingkat na­sional.

Romo Syafii menjelaskan ke­­­gia­tan OMI merupakan rang­kaian kompetisi sain dan tek­nologi di lingkungan madrasah. ”Mu­lanya kita mengikuti Olim­pic Sain Nasional yang digelar oleh Dikdasmen bukan Ke­me­nag, dan juara umumnya itu dari lingkungan madrasah. Pada Minggu lalu kami me­laksanakan madrasah robotic competition, Alhamdulillah anak-anak mad­rasah saat ini luar biasa sudah menguasai sain dan teknologi, sudah bisa membuat robot,” pa­par Romo Syafii.

”Jadi siswa-siswi madrasah bukan hanya belajar Fiqh, Ta­rikh Islam dan pelajaran agama Islam lainnya, tapi juga sudah belajar teknologi yang menjadi bagian pelajaran Is­lam, begitu juga bidang ke­dokteran dan lainnya menjadi bagian ajaran Islam,” sam­bungnya.

Dia berharap, dengan me­ningkatkan kesejahteraan guru di lingkungan Kemenag, mad­rasah akan semakin menguasai dan dan teknologi sesuai de­ngan perkembangan zaman yang mem­bawa dampak positif terha­dap kehidupan bangsa. (ziz)

Kategori :