2027, Semua Guru Madrasah Dapat Sertifikasi
Wamenag Romo H. R. Muhammad Syafii didampingi Gubernur Banten, Andra Soni dan Wali Kota Tangerang, Sachrudin usai membuka Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) di Puspemkot Tangerang, Senin malam, 10 November 2025.-(Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Sebanyak 629 ribu guru madrasah belum terakomodir program sertifikasi guru. Untuk itu, Kemenag menargetkan bahwa seluruh guru tersebut akan mendapatkan sertifikasi pada 2027.
Ini disampaikan Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii, saat membuka MOI di Kota Tangerang.
Menurutnya, program sertifikasi guru melalui Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) telah menjadi salah satu upaya strategis Kementerian Agama (Kemenag) dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru madrasah dan pendidikan agama.
Terlebih, program sertifikasi guru tersebut guna mendorong kesejahteraan guru di lingkungan Kemenag. ”Ada 629 ribu guru madrasah yang belum terakomodir program sertifikasi. Untuk sertifikasi guru tersebut harus mengikuti PPG,” ungkap Romo Syafii usai membuka Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) di Puspemkot Tangerang, Senin malam, 10 November 2025.
Romo Syafii mengatakan, pihaknya telah membuat skema guna melakukan percepatan program sertifikasi bagi ratusan ribu guru madrasah tersebut agar mereka mendapatkan upah layak di atas Rp2 juta.
”Alhamdulillah, kemarin kita berhasil menskemakan yang harusnya selesai dalam waktu 13 tahun, kita akan kebut. Kalau bisa dari 629 ribu guru tersebut selesai dalam waktu 2 tahun. Jadi pada 2027 semua guru madrasah sudah berpenghasilan diatas Rp2 juta karena sudah tersertifikasi,” ujar Romo Syafii.
Romo Syafii menyebut, kesejahteraan guru madrasah akan diselaraskan dengan tanggungjawabnya dalam proses belajar mengajar. Menurut dia, penyelenggaraan Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 menjadi bukti nyata bahwa madrasah kini semakin terbuka, modern, dan mampu kompetisi serta berprestasi di tingkat nasional.
Romo Syafii menjelaskan kegiatan OMI merupakan rangkaian kompetisi sain dan teknologi di lingkungan madrasah. ”Mulanya kita mengikuti Olimpic Sain Nasional yang digelar oleh Dikdasmen bukan Kemenag, dan juara umumnya itu dari lingkungan madrasah. Pada Minggu lalu kami melaksanakan madrasah robotic competition, Alhamdulillah anak-anak madrasah saat ini luar biasa sudah menguasai sain dan teknologi, sudah bisa membuat robot,” papar Romo Syafii.
”Jadi siswa-siswi madrasah bukan hanya belajar Fiqh, Tarikh Islam dan pelajaran agama Islam lainnya, tapi juga sudah belajar teknologi yang menjadi bagian pelajaran Islam, begitu juga bidang kedokteran dan lainnya menjadi bagian ajaran Islam,” sambungnya.
Dia berharap, dengan meningkatkan kesejahteraan guru di lingkungan Kemenag, madrasah akan semakin menguasai dan dan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman yang membawa dampak positif terhadap kehidupan bangsa. (ziz)
Sumber:

