TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Wali Kota Tangerang, Sachrudin menekankan, memberikan dua pekerjaan rumah (PR) kepada Direktur Perumda Pasar Kota Tangerang periode 2025-2030. PR itu adalah membuat pasar sehat dan bebas pungutan liar (pungli).
Sachrudin menegaskan, Pengolahan Sampah Pasar menjadi prioritas utama guna menciptakan lingkungan pasar yang bersih, sehat dan memberikan kenyamanan baik para pengunjung maupun pedagang itu sendiri.
Selain itu, praktek premanisme tidak boleh terjadi di lingkungan Pasar. Direktur Utama Perumda Pasar tidak boleh membiarkan praktik premanisme dan intimidasi terhadap pedagang. Keamanan dan kenyamanan pedagang juga menjadi prioritas utama dalam pengelolaan pasar di bawah Perumda Pasar Kota Tangerang.
”Praktik premanisme di lingkungan pasar tidak boleh dibiarkan, tidak boleh ada pungutan liar, tidak boleh ada intimidasi terhadap pedagang. Pedagang harus nyaman,” tegas Sachrudin dalam sambutannya saat melantik Dedi Ochen sebagai Direktur Utama Perumda Pasar Kota Tangerang di ruang Akhlakul Karimah, pada Jumat, 30 Oktober 2025 lalu.
Sachrudin mendorong Direktur Utama Perumda Pasar yang baru dilantik, Dedi Ochen membangun bersinergi dengan aparat keamanan seperti Satpol PP untuk menciptakan suasana yang kondusif, aman, dan tertib.
Selain aspek keamanan, Sachrudin menyoroti tantangan perubahan perilaku konsumen akibat berkembangnya pasar modern dan e-commerce. Namun, ia menilai hal ini sebagai peluang, bukan ancaman.
“Perkembangan pasar modern dan e-commerce telah mengubah perilaku konsumen, namun ini bukan ancaman melainkan peluang. Saya ingin Perumda Pasar mampu berinovasi menghadirkan pasar rakyat yang modern berbasis digital dan kompetitif,” ujarnya.
Sachrudin mendorong pemanfaatan teknologi, mulai dari Sistem promosi. Transaksi digital (cashless).
Aspek lain yang menjadi fokus Sachrudin adalah persoalan parkir yang kerap menjadi keluhan masyarakat. Sachrudin juga mendorong Perumda Pasar berkolaborasi dengan PT Tangerang Nusantara Global (TNG) agar pengelolaan parkir dilakukan secara profesional dan transparan.
“Keluhan masyarakat soal parkir harus ditanggapi serius. Lakukan penanganan menyeluruh mulai dari sistem tiket, tarif, hingga pengawasan petugas,” ujarnya.
Sachrudin mewanti-wanti agar keuntungan dari sektor parkir dikelola dengan baik dan hasilnya kembali digunakan untuk peningkatan fasilitas pasar, bukan diselewengkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sementara itu, Dedi Ochen menyatakan siap akan memperkuat komunikasi internal maupun eksternal dalam meningkatkan mutu pelayanan.
“Yang pertama kami akan berkonsolidasi dengan internal dulu, antara pedagang dan struktur Perumda, supaya pasar ini benar-benar menjadi milik rakyat,” kata Dedi.
Dedi berjanji akan segera melakukan perbaikan manajemen dan menampung masukan dari berbagai pihak untuk memastikan pelayanan di pasar menjadi lebih baik.
Dedi juga berkomitmen pihaknya akan terus bersinergi dengan Pemkot Tangerang untuk mewujudkan pasar yang aman, tertib, modern, dan berpihak kepada pedagang rakyat. (ziz)