Pendemo Tumpahkan Sampah di Kantor Bupati dan DPRD, Tuntut Pembatalan Kerjasama Sampah dengan Tangsel

Rabu 20-08-2025,23:00 WIB
Reporter : Ahmad Fadilah
Editor : Rudi Susanto

TANGERANGEKSPRES.ID, PANDEGLANG — Warga Pandeglang tidak mau wilayahnya menjadi tempat pembuangan ratusan ton sampah dari Kota Tangsel. Puluhan eleman masyarakat yang terdiri dari mahasiswa, ormas menggelar demonstrasi di kantor Bupati dan DPRD Pandeglang, Rabu (20/8).

Mereka menumpahkan sampah di depan kantor Bupati dan DPRD sebagai bentruk protes dan menolak kerjasama pembuangan sampah dengan Kota Tangsel.

Seperti diketahui Pemkab Pandeglang dan Pemkot Tangsel sudah menandatangani kesepakatan kerjasama pembuangan sampah. Sekitar 500 ton sampah dari Kota Tangsel, setiap hari akan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bangkonol, Kecamatan Keroncong, Pandeglang. 

"Kami hari ini melakukan aksi untuk menyuarakan agar perjanjian kerja sama (PKS) pembuangan sampah antara Pemkab Pandeglang dan Pemkot Tangsel dibatalkan," kata Tegar Alimidin, Koordinator aksi Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Pandeglang, Rabu 20 Agustus 2025.

Menurut dia, aksi ini membawa seruan moral dan tuntutan terhadap kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat luas. Sehingga, kebijakan PKS tersebut harus ditinjau ulang dan dibatalkan. Karena akan membebani lingkungan hidup juga mengabaikan aspirasi masyarakat.

"Untuk itu, kami menuntut agar bupati membatalkan PKS dengan Tangsel. Melakukan perbaikan sistem pengelolaan TPA Bangkonol agar sesuai prinsip keberlanjutan dan keadilan lingkungan, serta mengutamakan kepentingan rakyat dari kepentingan elit politik," ujarnya. 

Di tempat yang sama, aliansi masyarakat Pandeglang juga menyerukan hal yang sama. Bahwa Pandeglang bukan tempat pembuangan sampah daerah lain. 

"Kami menyerukan kepada seluruh elemen dan komponen masyarakat untuk bersatu mengawal kebijakan lingkungan dengan kritis dan bertanggung jawab," kata Apep, warga Pandeglang. 

Dikatakan dia, adapun sampah yang mereka bawa, sebagai hadiah kepada bupati dan wakilnya juga anggota DPRD Pandeglang yang sudah mati hati nuraninya.  "Kami sangat menyayangkan keberadaan anggota DPRD yang tidak memihak dan tidak pernah mendengar aspirasi kami, dan hanya mementingkan karir politiknya saja," ucapnya. (fad)

Kategori :