Penyaluran Bantuan Sosial di Banten Baru Capai 50 Persen

Minggu 10-08-2025,22:21 WIB
Reporter : Syirojul Umam
Editor : Andi Suhandi

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemprov Banten melalui Dinas Sosial (Dinsos) hingga awal Agustus 2025 telah menyalurkan bantuan sosial sekitar Rp9,2 miliar atau 50 persen dari total anggaran Rp18,8 miliar.

Anggaran bantuan sosial tersebut mengalami penurunan sekitar 56 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp32,5 miliar.

Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten Dicky Hardiana mengatakan, anggaran bantuan tahun ini menyasar 37.741 Kelompok Penerima Manfaat (KPM), dengan nilai bantuan per orang sebesar Rp500.000. Namun, saat ini penyalurannya baru sekitar 50 persen  atau baru 18.500 KPM yang menerima bantuan pada tahap pertama.

"Penyaluran pertama waktu bertepatan dengan peluncuran gedung baru Bank Banten akhir Juli kemarin. Di sana kita baru salurkan Rp9,25 miliar untuk 18.500 KPM," katanya, Minggu (10/8).

Ia merinci, Kabupaten Pandeglang menjadi daerah dengan total penerima terbanyak, yakni 5.854 KPM senilai Rp2,9 miliar, disusul Kabupaten Lebak dengan 5.741 KPM sebesar Rp2,87 miliar. Kabupaten Serang menempati posisi ketiga dengan 3.486 KPM sebesar Rp1,74 miliar, lalu Kota Cilegon (2.043 KPM) dan Kota Serang (1.376 KPM).

Sementara, wilayah Tangerang Raya belum mendapat penyaluran karena dijadwalkan pada tahap kedua yang rencananya disalurkan Oktober mendatang.

"Tangerang Raya belum, nanti akan disalurkannya pada tahap kedua InsyaAllah di bulan Oktober," ujarnya.

Dicky menuturkan, selain anggaran bantuan sosial ini turun, jumlah penerima ikut turun, dari sebelumnya pada 2024 berjumlah 65.000 KPM menjadi hanya 37.741 KPM. Penurunan ini dilakukan untuk penyesuaian karena keterbatasan fiskal daerah.

"Tahun 2024 anggaran bansos Rp32,5 miliar untuk 65 ribu KPM. Tahun ini kami hanya bisa anggarkan Rp18,8 miliar, itu turun sekitar 56 persen," terangnya.

"Memang turun jika dibandingkan tahun lalu, karena kita menyesuaikan pada ketersediaan anggaran yang ada," sambungnya.

Ia menjelaskan, bantuan disalurkan melalui rekening Bank Banten tanpa fasilitas ATM atau layanan digital banking. Penerima bisa mencairkan bantuan dengan datang langsung ke kantor Bank Banten.

"Kita tahu kalau rekeningnya ada ATM nanti ketika diambil malah terpotong biaya tambahan. Makanya hanya rekening, jadi kalau mau dicairkan langsung ke bank saja," ungkapnya.

Dikatakan Dicky, bantuan sosial tersebut diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia mengimbau agar bantuan tersebut tidak disalah gunakan.

"Kami harap dana ini digunakan untuk kebutuhan pangan dan harian. Memang Rp500 ribu tidak besar, tapi semoga tetap bermanfaat. Jangan sampai digunakan untuk hal yang tidak perlu apalagi untuk judi online," tuturnya.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa mengatakan, bahwa menurunnya anggaran bantuan sosial karena adanya efısiensi anggaran. 

Kategori :