TANGERANGEKSPRES.ID - Selasa (4/2/202) pagi Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengunjungi rumah keluarga Yonih (62) yang meninggal dunia setelah mengantre membeli gas LPG 3 kilogram (kg).
Pilar datang dengan didampingi beberapa pejabat, seperti Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tangseg Dadang, Kepala Disperindag Abdul Aziz, Kepala Dinas Sosial Mohamad Ervin Ardani, Camat Pamulang Mukroni Camat Pamulang dan Lurah Pamulang Barat Mulyadi.
Pilar dan rombongan datang untuk menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya Ibu Yonih yang meninggal dunia usai mengantre membeli gas elpiji 3 kilogram di Jalan Beringin, Pamulang Barat. Lokasi rumah dengan pangkalan agen gas LPG hanya sekitar 200 meter.
Setibanya di rumah duka, Pilar dan rombongan diterima oleh anak laki-laki dan adik almahumah Yonih. Ia menyampaikan rasa bela sungkawa yang mendalam atas kepergian ibundanya.
Pilar nampak menyampaikan salam dan memberikan rasa simpati serta dukungan untuk keluarga yang sedang berduka.
"Kami menyampaikan turut berdukacita dan mudah-mudahan almarhum ditempatkan disi yang terbaik oleh Allah dan bagaimanapun juga ini menjadi perhatian kita semua," ujar Pilar, Selasa (4/2/2025).
Tak lupa, Pilar juga menyampaikan salam mewakili ucapan belasungkawa dari Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie kepada anak almarhum. "Salam dari Pak Wali Kota Benyamin Davnie," jelasnya.
Sementara itu, anak dari almarhum Yonih sempat berbincang dengan Pilar dan bercerita singkat kejadian sebelum ibundanya meninggal dunia dalam kasus tersebut. "Tidak lama berada di rumah sakit ibu sudah meninggal dunia," ujarnya.
Diketahui, Yonih meninggal dunia usai terjatuh setelah mengantre membeli tabung gas LPG 3 kg, Senin (3/2/2025). Warga Jalan Beringin RT 1, RW 7 Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang tersebut meninggal dunia diduga akibat kelelahan setelah membeli gas LPG 3 kg untuk keperluan memasak untuk berjualan nasi uduk.
Informasi yang berhasil dikumpulkan, sebelum meninggal, pada Senin (3/1/2025) sekitar pukul 10.00 WIB Yonih menuju pangkalan gas LPG yang tidak jauh dari rumahnya. Jaraknya hanya sekitar 200 meter dan Yonih berjalan kaki sambil menenteng 2 tabung gas LPG 3 kg.
Yonih datang seorang diri meskipun usianya sudah tua. Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB ada masyarakat yang melihat Yonih jalan sempoyongan ketika berjalan pulang dengan membawa 2 tabung gas melon.
Sebelum pingsan Yodih sempat jalan sempoyongan dan akhirnya pingsan. Masyarakat yang melihat kejadian tersebut langsung menolong dan membawanya pulang ke rumahnya. Kemudian Yodih dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis namun, pada pukul 13.30 WIB ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Pihak keluarga mengiklaskan kejadian tersebut dan telah memakamkan jenazah Yonih di pemakaman tak jauh dari rumahnya. (*)