Kemudian, penguatan regulasi dalam pengambilan keputusan terkait SDM. Penguatan program pengembangan karier terstruktur bagi ASN berpotensi tinggi, termasuk pelatihan manajerial dan kepemimpinan lanjutan.
“Menyiapkan jalur karier yang jelas untuk jabatan strategis. Mengimplementasikan sistem penilaian kinerja 360 derajat dan menetapkan Key Performance Indicators (KPI) di setiap level jabatan. Menghubungkan hasil evaluasi kinerja dengan reward and punishment,” paparnya.
“Membentuk tim independen untuk mengevaluasi implementasi sistem merit dan manajemen talenta. Menyusun laporan kinerja tahunan untuk menilai dampak terhadap peningkatan efektivitas birokrasi,” sambungnya.
Sementara ditahun 2028, Nana Supiana merencanakan melaksanakan rotasi jabatan dan penugasan khusus bagi talenta potensial untuk memperluas pengalaman dan meningkatkan kompetensi. Menyediakan insentif non-finansial seperti penghargaan dan pengakuan bagi ASN berkinerja tinggi.
“Membangun budaya organisasi yang mendukung prinsip merit dengan kampanye integritas, profesionalisme, dan kompetensi. Menanamkan nilai-nilai meritokrasi melalui pendidikan budaya kerja di lingkungan birokrasi. Mengembangkan metode penilaian kinerja yang lebih canggih, seperti dashboard monitoring kinerja real-time,” paparnya.
Termasuk kata Nana, memberikan feedback kinerja rutin untuk membantu ASN meningkatkan performa. Melakukan audit menyeluruh terhadap keberhasilan penerapan sistem merit dan manajemen talenta serta mengidentifikasi aspek yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.
Menginjak ke tahun ke lima tepatnya tahun 2029, direncanakan menyusun laporan evaluasi akhir penerapan sistem merit dan manajemen talenta di Provinsi Banten. Mengukur dampak terhadap efektivitas birokrasi, kualitas pelayanan publik, dan kepuasan masyarakat.
Selain itu lanjut Nana, juga merumuskan kebijakan baru untuk memastikan keberlanjutan sistem merit dalam pemerintahan di masa depan. Menetapkan sistem merit sebagai budaya permanen dalam birokrasi daerah. Mengotimalkan keberadaan pusat pelatihan dan pengembangan talenta (Center of Excellence) sebagai lembaga yang fokus pada peningkatan kapasitas ASN berbasis merit.