TANGERANGEKSPRES.ID - Pemerintah Kabupaten Lebak mengapresiasi kepada Menteri Kependudukan Pembangunan Keluarga/ BKKBN Wihaji atas kunjungannya ke Kabupaten Lebak, dengan agenda mengatasi percepatan penurunan stunting (tengkes) yang dialami anak-anak bawah lima tahun akibat gagal tumbuh.
"Kita berharap dengan dikunjungi Menteri KPK/BKKBN itu dapat mengurangi prevalensi stunting," kata Tuti Nurasiah, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak, Kamis (31/10/2024).
Lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Lebak memiliki harapan besar untuk percepatan penurunan kasus stunting. Dimana kasus tengkes di Lebak diperlukan semangat untuk menyelamatkan generasi Emas 2045.
Sebab, kata dia, anak-anak yang positif teridentifikasi stunting tentu ke depan berdampak terhadap sumber daya manusia (SDM).
"Oleh karena itu, kunjungan Menteri KPK/BKKBN bisa menjadikan motivasi untuk bekerja keras mengurangi prevalensi stunting," ujarnya.
Menurutnya, penanganan dan pencegahan prevalensi stunting dinilai relatif baik dengan melibatkan berbagai instansi pemerintah daerah, lembaga negara, penegak hukum, stokholder, pengusaha hingga elemen masyarakat.
"Kita meyakini angka stunting di Lebak tahun ini turun 20 dari 26,2 persen, karena berbagai intervensi dilakukan secara optimal," tuturnya.
Menurut dia, penyebab stunting di Kabupaten Lebak itu akibat berbagai faktor di antaranya tingginya masyarakat yang tidak memiliki sarana air bersih dan sanitasi jamban juga daya beli masyarakat rendah serta pola asuh yang salah.