Jika nanti hasilnya ternyata masih ada sisanya, maka akan dikembalikan lagi ke APBD Kabupaten Serang.
"LKM Ciomas bermasalah itu, karena kesalahan management pimpinan, makanya untuk membuat BUMD kayanya harus dipertimbangkan dari mulai kesiapan SDM. Kemudian, koorbisnisnya juga harus jelas, tapi untuk LKM Ciomas tidak akan dibuat baru," ucapnya.
Tatu menegaskan, tidak akan membesarkan BUMD yang koorbisnisnya tidak jelas, karena hanya akan membuang-buang anggaran.
Saat ini, BUMD yang bisnisnya tidak jelas itu PT Serang Berkah Mandiri (SBM), yang kini sedang didampingi oleh Inspektorat Kabupaten Serang lantaran terdapat permasalahan.
"SBM lagi didampingi oleh inspektorat, apakah nanti dibubarkan atau tidak saya belum dapat laporan kelanjutannya. Koorbisnis yang jelas PDAM dan BPR, kalau tidak jelas jangan dilanjutkan takut ilang lagi uang nya, lebih baik besarkan keduanya itu penyertaan modal untuk kesana saja," tegasnya.
Sementara itu, Asda II Pemkab Serang Febriyanto meminta BUMD yang masih berkembang tanpa masalah untuk dapat berinovasi, supaya bisa terus meningkatkan koorbisnisnya.
Sedangkan, terkait pembentukan BUMD yang baru pihaknya bakal memikirkannya kembali, karena dikhawatirkan bakal menambah permasalahan baru.
"Untuk membentuk BUMD yang baru, kita pikirkan kembali supaya tidak terjadi kejadian yang sama seperti BUMD yang bermasalah itu. Sekarang ini kita fokus terhadap pembinaan, supaya BUMD yang masih eksis ini dapat terus berinovasi melebarkan bisnis," katanya. (*)