TANGERANGEKSPRES.ID - Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie berharap, tiap rumah memiliki satu orang juru pemantau jentik (jentik). Hal tersebut untuk meminimalisir penularan penyakit demam berdarah.
Pasalnya, sejak Januari 2024 hingga saat ini telah terjadi 626 kasus DBD di Kota Tangsel. Jumlah tersebut naik cukup tinggi dibanding tahun lalu yang jumlahnya mencapai 420.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, jumantik bertugas memantau jentik nyamuk yang ada di sekeliling tempat tinggal, terutama di tempat-tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk.
"Sesegera mungkin jentik nyamuk kita temukan dan basmi untuk meminimalisir penyakit DBD," ujarnya kepada wartawan, Selasa (30/7/2024).
Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, tiap rumah harus ada ornag yang bertugas memantau jentik nyamik DBD. Mulai dari memeriksa di bak mandi, pas punya, tempat minum burung, dispenser dan lainnya.
"Kalau nyamuk bertelur sekarang dan lokasinya kering maka telur dapat bertahan hidup sepama 8 bulan. Makanya harus disikat dan dibersihkan terus," tambahnya.
Bila hal tersebut dilakukan, Pak Ben meyakini kita dapat meminimalisir dan bahkan memberantas penyakit DBD. Ia mengaku, meskipun ada peningkatkan kasus DBB namun, tidak ada angka kematian.
"Tidak ada kematian dan saya ajak masyarakat untuk menetapkan 1 orang menjadi petugas pemantau jentik," terangnya.