TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Penjaga pintu kereta yang berada mulai dari stasiun Poris hingga stasiun Tangerang, sampai saat ini belum pernah menerima upah sebagai penjaga pintu kereta. Penghasilan mereka di dapati dari pemberian para pengendara yang melintas di rel tersebut.
Sehari, mereka mendapatkan uang bervariasi. Ada yang sehari bisa dapat Rp 100 ribu, terkadang juga di bawah Rp 100 ribu. Akan tetapi, mereka tetap menjaga pintu rel kereta api agar masyarakat yang melintas tetap aman.
Seperti yang dijelaskan Ahmadi salah satu penjaga pintu rel kereta yang ada di Poris Gagabaru, dirinya menjaga pintu rel kereta karena kesadaran agar tidak terjadi kecelakaan. Karena banyak masyarakat yang melintas, selain itu jalan Poris Gagabaru adalah akses menuju kawasan industri.
"Yang melintas banyak, ada karyawan ada warga sini. Kalau tidak di jaga bahaya bisa terjadi kecelakaan, maka itu saya dan beberapa orang secara bergantian menjaga pintu rel kereta ini,"ujarnya kepada Tangerangekspres.co.id, Rabu (17/4).
Ahmadi menambahkan, walaupun tidak ada upah atau gaji dari manapun dirinya tetap semangat menjaga pintu rel kereta, karena taruhannya adalah nyawa manusia jika tidak di jaga. Bahkan, beberapa kali pernah terjadi kecelakaan kereta karena tidak ada yang jaga.
"Ya siapa yang mau gaji saya, sampai saat ini tidak ada yang gaji. Paling dapat se-ikhlasnya dari pengendara, sebenarnya ingin dapat upah lah atau apa tetapi siapa yang mau ngasih,"paparnya.
Ia menjelaskan, menjaga pintu rel kereta harus berjiwa yang mempunyai kepedulian tinggi, karena tidak mudah apalagi tidak ada gaji atau upah. Yang terpenting, masyarakat aman saat melintas.