TANGERANGEKSPRES.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang masih kekurangan peralatan rescue untuk penanganan kebencanaan di wilayah Kota Serang.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang Diat Hermawan menuturkan, peralatan dan kendaraan milik BPBD yang paling muda itu tahun 2016.
"Kita memang minim peralatan, kendaraan yang paling muda di BPBD itu tahun 2016, sudah tujuh tahun yang lalu. Kita butuh peralatan rescue, peralatan untuk menolong orang tenggelam, tangga, dan masih banyak lagi peralatan untuk menunjang kinerja kita," ucap Diat, Rabu (10/1/2024).
Wilayah Kota Serang, kata Diat, merupakan salah satu wilayah di Provinsi Banten yang rentan terjadi bencana alam. Maka, perlu ada peralatan yang lengkap untuk menunjang penanganan bencana.
"Saya ingin kerja optimal saja gitu, terus semua aspek tertangani jadi ketika rescue kita sudah punya body safety dan ditunjang oleh sarana lain di luar itu seperti krane dan alat selam," ucapnya
Banyak keluhan warga, kata dia, yang bukan tupoksi BPBD tapi datang ke pihaknya, misalnya menangani ular piton, membersihkan sarang tawon. Padahal, BPBD tidak memiliki peralatan yang safety untuk menangani hal tersebut.
"Tapi karena itu keluhan warga kita laksanakan karena tidak tega, cuman risikonya kita gak punya alat dan itu berbahaya," katanya.
Pernah ada anggota BPBD, kata dia, yang sampe tersengat tawon karena ketika menangani pake helm motor. "Saya sudah menganggarkan dan mengajukan ke Pj Walikota, mudah-mudahan di ACC," ujarnya.
Salah satu anggota BPBD Kota Serang Saprudin mengatakan, kegiatan BPBD saat menangani bencana sangat rentan jika tidak ditunjang dengan peralatan yang aman.
"Kekurangan peralatan juga bukan jadi hambatan buat kita, selama itu bisa kita tangani ya bakal kita lakukan," ujarnya. (*)