TANGERANGEKSPRES.ID-Kasus kebakaran yang terjadi di Kota Tangsel selama 2023 didominasi akibat hubungan arus pendek atau korsleting listrik. Setidaknya Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tangsel menangani 93 kasus kebakaran selama 2023.
Plt. Kepala DPKP Kota Tangsel Bani Khosyatullah mengatakan, selama 2023 pihaknya sudah menangani 93 kasus kebakaran dan 261 penyelamatan. "Jumlah ini berdasarkan data dari Januari sampai Desember 2023," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Rabu (3/1/2024).
Sementara itu, Analis Kebakaran Ahli Madya pada DPKP Kota Tangsel Dohiri Adam mengatakan, selama 2023 terjadi 93 kasus kebakaran diwilayahnya. "93 kasus ini terbagi di 7 kecamatan, yakni Serpong 10 kasus, Sepong Utara 5, Ciputat 27, Ciputat Timur 8, Pondok Aren 25, Pamulang 13 dan Setu 5," ujarnya.
Dohiri mengaku, jumlah kebakaran pada 2023 meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya, dimana pada 2022 terjadi 66 kebakaran, 2021 terjadi 68 dan 2020 terjadi 79 kebakaran.
"Kasus kebakaran yang terjadi lantaran terjadi kemarau panjang yang terjadi DI Indonesia dan khususnya Kota Tangsel," tambahnya.
Meskipun kasus kebakaran naik namun, kesadaran masyarakat terkait pemahaman tentang bahaya kebakaran dan penyebabnya meningkat. Salah satunya dengan banyak warga yang mendaftar menjadi relawan pemadam kebakaran (Redkar).
"Penyebab utama kebakaran adalah akibat korsleting listrik. Kasus kebakaran yang terjadi didominasi rumah tinggal yang mencapai 60 persen," jelasnya.
Dohiri menjelaskan, rumah tinggal yang terbakar bukan lantaran ditinggali pemiliknya namun, terjadi diluar pengetahuan mereka. "Penyebabnya lagi-lagi akibat korsleting listrik. Lupa cabut colokan listrik saat berpergian dan lainnya," tuturnya.
Tak hanya kebakaran, pihaknya juga melakukan penyelamatan selama 2023 yang jumlahnya 261. Penyelamatan tersebut seperti evakuasi sarang tawon 122, evakuasi ular atau biawak 62, evakuasi kucing atau musang 22, evakuasi biawak 15 dan lainnya.
"Kalau tahun 2020 kita melakukan evakuasi sebanyak 407," tutupnya. (*)