TIGARAKSA, TANGERANGEKSPRES.CO.ID- Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Asep Jatnika mengatakan, luasan sawah baku yang didata seluas 36.202 hektar. Lahan pertanian tersebut, kata Asep, tersebar di 29 Kecamatan dengan indeks Pertanaman (IP) 1,8 dan produktivitas 4,9 ton per hektar. Lanjutnya, sawah merupakan lahan yang paling terdampak akibat El Nino. Yakni, tekstur tanah cepat kering dan hampir tidak bisa ditanami. "Untuk mengurangi dampak El Nino, ada lima langkah yang dilakukan pemerintah. Ini agar sawah yang bisa ditanami tetap produktif," jelasnya, Minggu (22/10). Lanjutnya, program yang dilakukan pemerintah yakni, melakukan pemantauan cuaca dan memperhatikan peringatan dini El Nino yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Lalu, dilakukan pendataan sumber-sumber air dan memberikan bantuan Pompa air 4 inch sebanyak 7 Unit. "Kita juga memberikan bantuan benih padi sawah varietas yang tahan terhadap kekeringan untuk lahan seluas 2.500 hektar. Kita lakukan manajemen penyakit, hama pada pagi dengan pestisida yang efektif," jelasnya. Ia memaparkan, luas panen dari Januari hingga September tahun ini seluas 49.111 hektar. Di mana, produksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 240.666 ton dan produksi beras sebanyak 150.980 ton. "Untuk Oktober kita perkirakan luas panen di sebanyak 6.697 hektar. Selain pengurangan dampak El Nino, kita juga ada upaya meningkatkan produksi padi. Dengan alokasi pupuk bersubsidi untuk jenis Urea sebanyak 12.183.381 kilogram dan NPK sebanyak 5.082.788 kilogram," pungkasnya. (*) Reporter : Asep Editor : Andy
Dampak El Nino, Petani Masih Bisa Panen 150 Ton Beras
Minggu 22-10-2023,15:24 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :