Pembangunan Jembatan Bukan Solusi

Selasa 01-08-2017,06:51 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CISAUK – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang sedang memperbaiki Jalan Lingkar Selatan (JLS) di RT 002 RW 001, Desa Suradita, Kecamatan Cisauk. Berdasarkan pantauan Tangerang Ekspres, Senin (31/7), ratusan meter jalan tersebut dalam kondisi rusak parah, sehingga tak dapat dilintasi. Pengendara terpaksa mengakses jalan alternatif yang tidak jauh dari lokasi jalan ambles itu. Di sana terlihat 1 unit eskavator atau alat berat dan material besi. Namun, di sana tidak telihat adanya aktivitas pekerjaan proyek. Beredar kabar, jalan yang menghubungkan Cisauk dengan Kranggan tersebut bukan lagi diperbaiki seperti jalan pada umumnya, tetapi justru diganti dengan pembangunan jembatan. Menanggapi hal itu, Kepala Desa Suradita Nurpahmi SH menilai, pengadaan jembatan bukan solusi atau langkah terbaik. Menurut dia, kontur tanah di titik amblesnya jalan itu sangat labil. Nurpahmi menyebutkan, di bawah tanah tersebut terdapat banyak mata air dan batu lempung hijau, sehingga kontruksi bangunan tidak bisa kokoh. “Di sana itu banyak mata air dan ada lempung hijau atu semacam batu licin, jadi kontur tanahnya sangat labil. Warga sekitar juga pernah melakukan penambangan batu di lokasi itu,” ungkap dia kepada Tangerang Ekspres saat ditemui di kantornya. Nurpahmi menambahkan, pihaknya tidak bermaksud menghalang langkah pemerintah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur jalan. Menurutnya, lebih baik apabila jalan alternatif yang ada saat ini dibangun secara permanen dengan alur lurus tanpa menikung. Kelanjutan pembangunan jembatan harus mempertimbangkan banyak hal, termasuk apakah konsultan benar-benar memahami keadaan alam yang sebenarnya dan apakah kontraktor diakui secara nasional. Hal ini bertujuan agar pengadaan proyek itu tidak terkesan pemborosan anggaran. “Buat apa dibangun dan menghabiskan anggaran besar kalau nantinya ambles lagi. Jalan itu bukan kali pertama diperbaiki, ini sudah kedua kalinya, namun tetap saja rusak. Bagaimana jika hari ini dirikan jembatan, tetapi besok sudah roboh karena faktor alam tadi,” ucap dia. Dia mengatakan, Pemerintah Desa Suradita bersama dengan warga sekitar bersedia apabila Pemerintah Kabupaten Tangerang mengajak untuk duduk bersama dalam hal mencari solusi paling tepat untuk mengatasi kerusakan jalan yang dimaksud. Bahkan Nurpahmi bisa mendatangkan konsultan apabila pemerintah menghendaki. (mg-3)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler