SISWA SMA Tarakanita, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang Christine Elisabeth Widyachandra mencatat prestasi gemilang di dunia catur. Pelajar kelahiran 17 Juli 2002 keluar sebagai juara pertama pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-46 tahun 2017 yang digelar di Cipayung, Bogor.
Selain meraih medali emas di kelompok umur Junior C Putri (Usia 15 Tahun) pada kejuaraan yang digelar 16-22 Juli 2017, Christine juga mencatat sejarah dengan meraih gelar Master Percasi Wanita (MPW) pada usia 15 tahun.
Uniknya sebelum meraih MPW Christine lebih dulu meraih gelar Women Fide Master (WFM) pada usia 12 tahun saat mengikuti kejuaraan Chess Rating Fide di Jakarta. Alias gelar master internasional dicapai lebih dulu dari pada gelar master level nasional.
"Christine seringnya bertanding di luar negeri, kami ingin dia bukan saja berprestasi di level nasional tapi juga internasional," ucap Yulie Chandra, ibu dari Christine. Prestasi ini dicapai lewat kerja keras Christine dan juga dorongan kedua orang tuanya yang selalu mendukung kemana pun ia berlaga. Christine yang mengawali olahraga catur saat usia 5 tahun sudah berprestasi sejak ia tampil pertama kali di Kejurda Banten dengan menempati peringkat keempat.
Selang setahun kemudian prestasi internasional pertama dicatat anak kedua pasangan Denny Widyanto dan Yulie Chandra pada Kejuaraan Dunia Catur Pelajar di Kategori SD. "Christine meraih medali perak dan perunggu saat masih TK, padahal lawannya anak SD," kenang Yulie. Setelah itu tak terhitung gelar juara yang diraih di level nasional maupun internasional. Seperti saat usia 10 tahun Christine meraih juara kedua di kejuaraan internasional pada 4th Penang Heritage City International Chess Open 2012 di Malaysia.
Selain fakta prestasi, fakta unik terkait Christine juga terpapar dalam hal status domisili atlet. Christine yang semula merupakan atlet Banten saat ini tercatat sebagai atlet DKI Jakarta. "Kami memilih memindahkan Christine ke DKI Jakarta untuk mencari tantangan yang lebih untuk prestasinya. Di DKI Jakarta banyak lawan dan kejuaraan yang bisa diikutinya," ucap Yulie.
Sedang Christine sendiri mengaku senang bisa mendapat dua gelar dalam usia muda, itu memenuhi ekspektasi dirinya dan target keluarga. Hanya saja dirinya tak lantas puas hanya bisa menambahkan dua gelar di depan dan belakang namanya. "Target saya kedepan secara bertahap adalah meraih gelar WIM (Women International Master, red) lalu WGM (Women Grand Master) dan paling puncaknya juara dunia," tegas Christine. (apw)