TANGERANG EKSPRES - Wakil Ketua DPRD Banten M. Nawa Said Dimyadi mengaku sedih dengan kondisi angka kemiskinan penduduk Banten bertambah pada periode September 2022. Hal ini juga menunjukkan program perencaan pembangunan di daerah tidak cermat dan tidak tepat sasaran. "Angka kemiskinan nasional naik, kemudian angka kemiskinan Banten naik, ini memang menyedihkan. Artinya program yang dibuat secara output tidak mencapai apa yang kita inginkan," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 19 Januari 2023. Ia menilai meningkatnya jumlah kemiskinan di Banten diakibatkan oleh program pemprov yang tidak sesuai dengan perencanaannya. "Setiap penyusunan APBN maupun APBD itu selalu ada target makro, salah satunya mengurangi angka kemiskinan, dan kita bisa mengukur ini yang diakibatkan oleh faktor penyusunan perencanaan pembangunan di daerah yang tidak cermat dan tidak tepat," ujarnya. Tak hanya itu, faktor lainnya yaitu terdampak akibat kebijakan Pemerintah Pusat dengan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Alhasil daya beli masyarakat berkurang. "Daya beli menurun ini kan diakibatkan oleh kenaikan harga BBM, harga tol, dan lain sebagainya. Ini sebenarnya kalau saya melihat lebih banyak faktor kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat," terangnya. Maka dari itu, ia mendorong Pemprov Banten untuk melakukan langkah pasti mencari resep untuk menekan angka kemiskinan di Banten. Menurutnya, langkah yang paling mudah yakni memberikan bantuan langsung tunai (BLT). "Apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat? Yang paling gampang resepnya adalah pemberian BLT, tapi apakah Pj Gubernur berani atau tidak?" tuturnya. (mam) Editor: Sutanto Ibnu Omo
Angka Penduduk Miskin Banten Bertambah, Cak Nawa: Menyedihkan
Kamis 19-01-2023,08:03 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :