Penataan Tugu Rakyat Mandek

Sabtu 22-07-2017,05:15 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG-Wacana Pemkot Tangsel menata cagar budaya Tugu Perjuangan Rakyat di Serpong, dipertanyakan. Pasalnya hingga ini rencana pemeliharaan sekaligus penataan belum teralisasi. Padahal, cagar budaya Tugu Perjuangan Rakyat Serpong itu telah dibangun sejak tahun 1949. Tugu ini didirikan oleh masyarakat Serpong untuk memperingati Proklamasi kemerdekaan Indonesia.Sejak tahun lalu, tugu ini diwacanakan akan diperindah dengan mendirikan taman di sekitarnya. Namun, wacana itu pun hingga kini belum teralisasi. Upaya pelestarian cagar budaya itu baru sebatas penertiban beberapa bangunan yang mengimpit area tugu. Salah seorang sumber Tangerang Ekspres mengungkapkan, pembuatan taman sekitar tugu sudah tahap pembuatan detail enginering design (DED). Pembuatan DED tersebut diusulkan oleh Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangsel. Namun, terjadi perubahan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Tangsel. Bidang kebudayaan yang sebelumnya menjadi bagian pada kantor pariwisata kini masuk dalam Dinas Pendidikan menjadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (dindikbu) Kota Tangsel. Setelah pemisahan bidang pasca-perubahan OPD baru itu, wacana pembuatan taman tugu perjuangan Serpong belum menunjukan progres pembanguan. Hanya terlihat pemagaran yang membatasi area taman dengan bahu jalan sekitar Bunderan Perempatan Cisauk, Serpong. Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Kebudayaan Dindikbud Kota Tangsel Hamdani belum mengetahui pasti perkembangan rencana itu. Sebab, ia tak mengetahui banyak awal dari rencana tersebut. “Sebelumnya saya menjabat sebagai Kepaka Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan. Setelah OPD baru saya menjabat di Bidang Kebudayaan,” singkatnya. Sementara itu, salah seorang masyarakat Serpong, Sukma Wijaya berharap pelestarian tugu tersebut segera dilaksanakan. Sebab, menurutnya, dengan melestarikan dan menjaga tugu tersebut berarti menghargai perjuangan yang dilakukan para leluhur Serpong. Ia juga mengaku mengetahui cerita yang melatarbelakangi pembuatanb tugu yang didirikan 27 Desember 1949. “Tugu itu untuk merayakan proklamasi kemerdekaan. Karena para tetua Kampung Serpong dahulu turut merasakan berperang melawan NICA Belanda saat pasukan Belanda datang ke wilayah Serpoing untuk mengelola perkebunan karet yang saat ini ada di perumahan PTPN Cilenggang,” tuturnya kepada Tangerang Ekspres. Kakek 57 tahun itu mengetahui cerita pertempuran itu dari kakek dan sejumlah koleganya. Menurutnya, dari pertempuran tersebut terdapat banyak korban dari kalangan masyarakat Serpong dan Belanda. Ia sangat ingat cerita kakeknya jika pasukan Belanda pada saat itu dipimpin oleh Komandan Belanda yang sangat terkenal bernama Tuan Poze. “Korban yang berjatuhan itu dimakamkan secara massal di sekitar Perempatan Cisauk. Lalu makam tersebut dipindahkan ke Taman Tekno, Setu yang saat ini sebagai Taman Makam Pahlawan Seribu. Jika tugu itu tidak diperhatikan sama saja seperti kita tidak menghargai jasa para leluhur kita khususnya para tetua Kampung Serpong,” tutup bapak lima anak itu. (mg-22)

Tags :
Kategori :

Terkait