Selama 6 Bulan Terjadi 39 Kebakaran, Penyebab Utama Korsleting Listrik

Kamis 30-06-2022,07:51 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SETU,tangerangekspres.co.id-Sejak Januari 2022 sampai sekarang Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tangsel mencatat terlah terjadi 39 kasus kebakaran. Artinya, dalam 6 bulan terjadi rata-rata 6 sampai 7 kasus kebakaran di kota yang memiliki 7 kecamatan tersebut. Kepala DPKP Kota Tangsel Bani Khosiyatullah mengatakan, selama 6 bulan telah terjadi 39 kasus kebakaran. "Di Kecamatan Serpong 6 kasus kebakaran, Serpong Utara 3, Ciputat 9, Ciputat Timur 7, Pondok Aren 8, Pamulang 5 dan Setu 1 kasus kebakaran," ujarnya kepada wartawan, Kamis (30/6). Bani menambahkan, dari jumlah kasus kebakaran tersebut ada beberapa penyebabnya, yakni korsleting listrik 27 kasus, gas bocor, 8 kasus dan penyebab lainnya ada 4 kasus. Korsleting listrik menjadi penyebab utama kebakaran dan Bani mengimbau masyarakat agar masyarakat memperhatikan penggunaan alat elektronik di rumah dan terutama saat ditinggal pergi. "Imbauan ini bukan slogan saja dan harus dilakukan atau warning. Kalau sudah kejadian maka semua jadi korban, rumah harus ganti, kasus harus ganti. Mendingan kita harus hati-hati dan harus dilakukan," tambahnya. Mantan Camat Serpong Utara ini menjelaskan, saat meninggalkan rumah, pastikan penggunaan alat elektronik sudah aman dan tidak tersambung dengan aliran listrik. Jangan hanya mematikan aliran listrik melalui tombol remote, tetapi sebaiknya cabut kabel yang berhubungan langsung dengan listrik. "Juga lepaskan regulator gas dari tabung," jelasnya. Mantan Sekretaris Bappelitbangda Kota Tangsel ini juga mengatakan, dimusim panas seperti saat ini diharap masyarakat agar berhati-hati ketika membakar sampah di lingkungannya. Karena itu dapat menyebabkan kebakaran. "Saat menghadapi musim panas ini kerentanan semakin meningkat. Tentu masyarakat harus semakin waspada, jangan membakar sampah kalau tidak ditunggui," ungkapnya. Bani mengungkapkan, akibat 39 kasus kebakaran tersebut tentu masyarakat yang mengalami kerugian. Kerugian akibat kebakaran yang terjadi di Serpong sekitar Rp 2,05 miliar, Serpong Utara Rp 810 juta, Ciputat Rp 395 juta, Ciputat Timur Rp 1,07 miliar, Pondok Aren Rp 715 juta, Pamulang Rp 123 juta dan Setu Rp 300 juta Selain menangani kebakaran, DPKP Kota Tangsel juga menangani penyelamatan. "Selama 6 bulan kita menerima dan menangani penyelamatan di Ciputat 3 kasus, Ciputat Timur 18 kasus, Pondok Aren 7 kasus, Serpong 46 kasus, Serpong Utara 30 kasus, Pamulang 46 kasus, Setu 11 kasus. Luar Tangsel 5 kasus," tutupnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait