Petani Keluhkan Pemasaran

Selasa 25-08-2020,04:15 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAKUHAJI -- Petani butuh pemasaran, pembinaan, dan peralatan pertanian. Demikian unek-unek tersebut yang disampaikan Najam, perwakilan petani, dalam acara panen raya dalam rangka mensukseskan program Bupati Tangerang, tentang mandiri dan ketahanan pangan (mantap) di tengah pandemi Covid-19, di Desa Kalibaru, Kecamatan Pakuhaji, pekan lalu. "Semoga dalam momen ini, pemerintah daerah semakin memperhatikan nasib petani. Ini demi kesejahteraan para petani di desa kami," kata Najam, saat memberikan sambutannya. Najam menyampaikan, sebagian banyak petani di desanya adalah petani penggarap. Mereka memanfaatkan lahan tidur setelah mendapatkan persetujuan daribpihak swasta sebagi pemilik lahan. Tentunya hal itu menjadi kesempatan para petani penggarap. Apalagi di tengah masa pandemi Covid-19 ini. Di tempat yang sama, Ahmad Badowi, perwakilan mahasiswa mengatakan, sekarang sudah masuk masa era digital. Oleh karena itu, pemerintah harus mengajak petani untuk belajar memanfaatkan dunia digital dalam proses pemasaran hasil pertanian. "Saat ini, sudah eranya digital. Apabila petani diajarkan cara jualan hasil tani secara online, ini akan memperluas pemasaran mereka. Jadi jangan sampai petani hanya bisa menjual hasil pertanian mereka ke tengkulak. Kalau bisa petani langsung yang jual ke pasaran dengan harga yang lebih tinggi, dibandingkan menjual ke tengkulak," ujarnya. Menanggapi itu, Asmawi, Camat Pakuhaji mengatakan, para petani dipersilahkan sering berkoordinasi dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan Teluknaga. Pasalnya petani di Kecamatan Pakuhaji adalah wilayah binaan BPP tersebut. "Persoalan pemasaran, pembinaan dan perlengkapan pertanian dapat dikomunikasikan dengan BPP setempat," kata Asmawi, sambil mempersilahkan Koordinator BPP setempat menjawab penyampaian yang diutarakan perwakilan petani dalam acara tersebut. Dadang, Koordinator BPP setempat mengatakan, bersedia memfasilitasi segala kebutuhan petani. "Apa yang disampaikan petani akan kami perhatikan. Selagi kami bisa yang bantu, akan kami bantu. Kalau tidak bisa, kami tinggal koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang," ujarnya. Bahkan kata Dadang, ia bersedia duduk duduk bersama para petani dimanapun. Menurutnya, sebab pembinaan-pembinaan kepada para petani sudah menjadi tanggung jawab pihaknya. "Pintu BPP terbuka untuk para petani, mari kita menjalin sinergis yang baik," pungkasnya. (zky/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait