Tangerang Raya Masuk Musim Kemarau

Rabu 12-08-2020,03:47 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TIGARAKSA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Banten, memprediksi musim kemarau masih disertai hujan dengan intensitas rendah. Atau sesekali hujan namun tidak lebat. Hal tersebut berbeda dengan musim kemarau pada 2019 yang menyebabkan bencana kekeringan panjang. Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah II Banten, Setiyono mengatakan, hujan yang terjadi di musim kemarau disebabkan pengaruh faktor lokal yang cukup tinggi. Mulai dari tekanan udara, temperatur hingga kecepatan angin. Menurutnya, dengan masih terjadinya hujan intensitas rendah di musim kemarauu, maka tidak ada yang patut diwaspadai oleh masyarakat. "Musim kemarau di Tangerang Raya sudah mulai sejak 10 hari pertama Juni 2020 atau awal Juni 2020. Kita prediksi berkahir di Oktober. Awal mula kemarau dari bagian Utara wilayah Tangerang Raya hingga bagian Selatan Tangerang Raya pada 10 hari ketiga Juni 2020 atau akhir Juni 2020. Namun, masih ada terjadi hujan sepertu pada hari ini (kemarin)," jelasnya kepada Tangerang Ekspres saat diwawancara, Selasa (11/8). Setiyono menerangkan, musim kemarau yang sedang terjadi bukan berarti tidak bisa hujan. Akan tetapi bisa hujan yang turun dengan jumlah curah hujan di bawah 50 mili meter per dasairan, atau per 10 hari. Menurutnya, hujan yang terjadi tidak dapat menyebabkan banjir maupun badai petir dan lebat. "Hujan yang terjadi di wilayah Tangerang di pengaruhi oleh faktor lokal dimana kondisi atmosfer sudah mencapai titik jenuh, sehingga terjadi hujan. Sehingga, udara di musim kemarau tahun ini masih membawa butiran air yang memiliki potensi turunnya hujan. Tidak perlu yang dikhawatirkan kekeringan pada musim kemarau tahun ini," pungkasnya. Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Bambang Sapto mengatakan, sudah disiapkan menghadapi kekeringan di musim kemarau. Ia menerangkan, ada tiga instansi yang siap menyediakan sumber air bersih untuk warga apabila terjadi kekeringan di musim kemarau. "Sudah siap. Kita ada tiga instansi yang siap bantu untuk air bersih yaitu BPBD, Perumdam TKR dan Dinas Perkim. Tinggal camat saja buat surat ke Pak Sekda nanti tinggal di disposisi ke tiga instansi itu," ujarnya. Ia menerangkan, untuk kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan di musim kemarau sudah masuk dalam peta mitigasi bencana. "Peta bencana sudah ada.Hanya kondisi situasional sekarang. Jadi tiga instansi tersebut sudah siap bantu wilayah yang kekeringan. Peta rawan kekeringan dan banjir sudah ada dan masuk di bidang pencegahan. Prinsipnya kita harus siap," pungkasnya. (sep/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait