Arief Usul Ketahanan Pangan ke Gubernur

Selasa 07-07-2020,14:51 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG - Walikota Arief R Wismansyah menyampaikan usulan untuk meningkatkan produktivitas ketahanan pangan bagi masyarakat di wilayah Provinsi Banten. Usulan tersebut disampaikan kepada Gubernur Banten Wahidin Halim dalam rapat koordinasi di Pendopo Gubernur, Senin (6/7) lalu. Usulan pertama yaitu penerapan konsep Permanent Agriculture atau permakultur dan pembelian bahan pokok langsung di daerah penghasil (kerjasama antar daerah). Arief menjabarkan permakultur memiliki konsep yang serupa dengan konsep pertanian terpadu dan pertanian organik. Namun, permakultur memberi penekanan pada desain, perencanaan pertanian dan integrasinya dengan implementasi berupa praktek pertanian. "Di Kota Tangerang juga sudah diterapkan dan dimodifikasi menjadi kampung-kampung tematik. Hasilnya, warga di kampung tematik sudah bisa memenuhi kebutuhan sayuran warga serta untuk dijual ke konsumen," ujarnya. Selain itu, Arief juga menyampaikan usulan kepada Pemprov Banten agar Pemkot maupun Pemkab diperbolehkan membeli langsung kebutuhan pokok dari daerah penghasil yang berada di wilayah Provinsi Banten dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta harga yang lebih kompetitif. "Misalnya Pemkot Tangerang membeli beras kepada Pemkab Pandeglang melalui BUMD yang dimiliki," imbuh Walikota. Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim mengungkapkan pihaknya akan segera menindaklanjuti usulan-usulan yang telah disampaikan demi ketersediaan bahan pokok terlebih selama masa pandemi belum berakhir. "Secepatnya akan kita proses melalui pembentukan gugus tugas agar bisa cepat terealisasi," pungkas pria yang akrab dipanggil WH. Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Abduh Surahman mengatakan, selama pandemi virus corona petani di Kota Tangerang tidak mengalami kendala dalam melakukan penanaman, panen, dan suplai beras. Mereka tetap melakukan aktivitas menanam bahkan sudah melakukan panen beberapa bulan lalu. "Lahan yang dipakai lahan milik pengembang perumahan yang tidak digunakan, mereka diberikan kesempatan untuk bisa mengelola lahan tersebut. Makanya sejauh ini petani yang ada di Kota Tangerang tidak kesulitan, mereka tetap produktif dalam melakukan kegiatan pertanian mereka,"paparnya. Ia menjelaskan, untuk panen yang dilakukan para petani di Kota Tangerang setahun bisa dua kali dengan kualitas beras yang bagus dan juga layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Bahkan, tim monitoring DKP selalu melakukan pengecekan jika para petani melakukan panen. "Jika panen saya juga suka melakukan pengecekan langsung, beras yang dihasilkan memang sudah memenuhi standar pangan yang ada di Kota Tangerang. Artinya, beras yang dihasilkan ini ketika dijual tidak kalah dengan beras dari daerah lain seperti Cianjur dan Karawang,"ungkapnya. Abduh menuturkan, tidak hanya beras, bahan pangan lain yang ada di Kota Tangerang juga tidak mengalami kendala selama pandemi covid-19. Semua jenis pangan yang ada di Kota Tangerang memang tidak mengalami pengurangan, hanya saja memang daya beli masyarakat yang berkurang akibat dampak covid-19. "Sejauh ini pangan kita aman, kualitasnya juga terjamin. Kita juga sering melakukan koordinasi dengan PD Pasar untuk mengetahui apakah ada kendala, untuk penjualan memang ada kendala penurunan minat beli. Tetapi kami yakini masalah kualitas pangan tidak ada yang menjadi masalah,"tutupnya. (abd/ran)

Tags :
Kategori :

Terkait