Kerumunan Pemburu Takjil, PSBB Tidak Efektif

Senin 18-05-2020,03:45 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

BALARAJA -- Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap II terlihat masih banyak masyarakat Kabupaten Tangerang yang melakukan kegiatan keluar rumah. Pantauan Tangerang Ekspres di lapangan, Jalanan di wilayah Perumahan Villa Balaraja, Desa Saga, Kecamatan Balaraja masih banyak masyarakat berkerumun ketika sore hari. Kebanyakan dari masyarakat sekitar ingin membeli takjil dan juga hanya ngabuburit saja. Bahkan, beberapa masyarakat sekitar yang keluar rumah banyak tidak menggunakan masker. Terlihat juga di wilayah tersebut, tidak adanya jarak antarpedagang dan pembeli membuat penyebaran virus corona tidak menutup kemungkinan akan terjadi. Apalagi di daerah perumahan tersebut, salah satu warganya ada yang meninggal karena Covid-19. Salah satu warga Perumahan Villa Balaraja, Ahmad Dasuki, mengaku ada rasa takut ingin keluar rumah dengan kondisi saat wabah Covid-19 seperti saat ini. “Ya, saya keluar juga cuman membeli takjil saja, selebihnya melakukan kegiatan di rumah. Jujur takut kita keluar rumah, apalagi di perumahan ini pernah ada yang terjangkit corona,” ujar Dasuki, saat diminta komentarnya, Minggu (17/5). Karena itu, dia meminta baik kepada aparat Desa Saga, pihak Kecamatan Balaraja ataupun Pemda Kabupaten Tangerang agar menata sedemikian agar tidak terjadi kepadatan dan juga berkerumun saat pembelian takjil. "Kalau tidak ada penataan pastinya tetap seperti ini juga. Harusnya pihak pemerintah turun tangan, melakukan penataan bagi para pedagang. Sehingga tidak acak-acakan," terang Dasuki. Kepadatan juga terlihat di Perumahan Talaga Bestari, Kecamatan Cikupa, saat sore hari. Bahkan terkadang kemacetan tak terhindarkan. Hal yang sama juga terlihat di Perumahan Mustika Tigaraksa. Kerumunan masyarakat di sana seolah tak ada PSBB berlaku. Sementara itu, Presedium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Tangerang, dr Dedy Effendi MARS memengakui, banyak masyarakat yang melakukan aktivitas keluar rumah. Padahal PSBB dimaksudkan untuk mencegah penularan corona lebih lanjut. salah satunya dengan sosial distancing dan physical distancing. Namun pada kenyataannya sampai PSBB periode kedua ini, masih saja didapati kerumunan orang-orang di tempat-tempat umum seperti berburu takjil. Kata dr. Dedy, perlu ada penyadaran yang lebih intens lagi terhadap masyarakat, sehingga penyebaran corona dapat dihindari. "Sampai saat ini penambahan pasien Corona masih terus bertambah, artinya PSBB belum efektif. Hampir seluruh wilayah di Kabupaten Tangerang menjelang berbuka puasa situasi padat oleh masyarakat. Tentunya hal tersebut sangat disayangkan," ucap alumnus Fakultas Kedokteran Yarsi, Jakarta. (mas)

Tags :
Kategori :

Terkait