JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengonfirmasi dua orang warga Indonesia positif virus corona. Dua orang ini adalah perempuan berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun. Jokowi mengatakan dua orang ibu dan anak itu tertular virus dari orang Jepang yang berdomisili di Malaysia. Sebelumnya, warga Jepang tersebut sempat berkunjung ke Indonesia dan berinteraksi dengan dua warga Indonesia tersebut. “Tapi perlu saya sampaikan bahwa sejak awal pemerintah benar-benar mempersiapkan. Persiapan rumah sakit lebih dari 100 dengan ruang isolasi dengan standar isolasi yang baik,” katanya di Jakarta, Senin (2/2). Jokowi memastikan, dua pasien yang dinyatakan positif virus corona tersebut saat ini sudah dirawat di rumah sakit dengan pengamanan intensif. Adapun terkait dengan pencegahan Jokowi memastikan telah menjaga 135 pintu masuk ke Indonesia baik darat maupun udara. Pemerintah memastikan telah memiliki alat pendeteksi sesuai dengan protokol Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Demikian juga dengan penanganan wabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia sudah mengikuti protokol kesehatan dari World Health Organization (WHO). Jokowi mengatakan sejak awal pemerintah serius dan terus bekerja sama dengan perwakilan WHO yang ada di Jakarta terkait penanganan wabah corona. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkapkan dua perempuan positif virus corona (Covid-19) yang bermukim di Depok dalam kondisi tidak batuk. Terawan sudah menjenguk pasien yang terkena virus corona tersebut. Didapati dua perempuan tersebut dalam kondisi tidak demam, sesak dan juga bisa berkomunikasi dengan baik. Terawan mengatakan, kondisi baik yang dimaksud adalah bahwa pasien tidak sedang mengalami demam, tidak sesak napas, dan tidak mengalami gangguan saat makan. Menkes Terawan berjanji memantau keadaan pasien setiap hari dan menyampaikannya kepada masyarakat jika pasien menghendakinya. Ia menjelaskan Kemenkes telah melakukan surveilans tracking. Berdasarkan penelusuran, ia menyebutkan bahwa pada 14 Februari 2020 Kemenkes mencatat ada kontak erat antara warga negara (WN) Jepang yang dinyatakan positif COVID-19 dengan pasien warga Indonesia yang akhirnya dinyatakan positif. "Karena mereka adalah teman dekat," katanya. Selanjutnya, pada 16 Februari 2020, perempuan Indonesia yang menjalin kontak dekat dengan WN Jepang itu, batuk-batuk setelah WN Jepang tersebut meninggalkan Indonesia. "Wanita ini merasa tidak nyaman, batuk-batuk, sehingga dia berobat ke rawat jalan," katanya. Selama rawat jalan, pasien Indonesia terus batuk-batuk sampai 26 Februari sehingga dia minta untuk dievaluasi secara lebih ketat. Setelah memberi tahu tentang riwayat kontaknya dengan warga negara asing, petugas medis melakukan pengawasan dan pasien tersebut diperlakukan sebagai pasien dalam pengamatan (PDP). "Karena PDP maka perlakuannya sama dengan pasien dengan dugaan infeksi. Karena itu mereka diperlakukan dengan ketat," katanya. Sekitar 28-29 Februari, pasien mengaku ditelepon dan diberi tahu bahwa temannya dari Jepang itu dinyatakan positif COVID-19. Setelah mendapat informasi tersebut, pasien langsung dipindahkan ke Rumah Sakit Sulianti Saroso untuk diperiksa lebih lanjut. "Hasilnya tadi pagi dinyatakan positif. Kini mereka ada di ruang isolasi. Terpisah sendiri gedungnya. Dua-duanya sehat dan tidak ada yang batuk," ungkapnya di Jakarta, Senin (2/3). Terawan mengungkapkan bahwa penanganan pasien dengan penyakit menular ini sudah sesuai dengan prosedur. Simulasi dengan kondisi gawat darurat telah dilakukan oleh pemerintah. Dia mengungkapkan virus corona ini, tidak seganas dengan H5N1 dan flu burung. Selain itu, katanya, tingkat mortalitas (kematian) pada virus corona ini cenderung rendah. Walikota Depok Mohammad Idris membenarkan dua orang yang terpapar virus corona merupakan warga Kota Depok. Mereka berdomisili di sebuah perumahan di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. "Keduanya adalah ibu dan anak. Keduanya sempat dirawat di RS Mitra Keluarga," kata Idris dalam jumpa pers yang digelar di Balai Kota Depok, Senin (2/3). Idris menyatakan keduanya saat dirawat di RS Mitra Keluarga mengalami gejala demam, sesak napas, batuk, pilek, dan lemas. "Keduanya sudah dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara," katanya. Menurut Idris, yang terpapar virus corona lebih dahulu adalah pasien anak. Sang anak memang bekerja di dunia hiburan sebagai pendamping dansa tamu-tamu WNA di salah satu kafe di Jakarta. "Infonya 76 perawat terindikasi virus corona setelah merawat kedua korban di RS Mitra Keluarga. Saya akan cek lagi," tuturnya.(bis/rep)
Dua Warga Depok Positif Corona, Jokowi Pastikan Penanganan Virus Corona Ikuti Protokol WHO
Selasa 03-03-2020,03:25 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :