Efek Hujan Lokal dan Drainase Mampet, Kawasan Industri Diterjang Banjir

Selasa 04-02-2020,06:13 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PASAR KEMIS-Ratusan kepala keluarga (KK) terendam banjir di RW 07 Vila Regency Tangerang Dua, Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, sejak Sabtu (1/2). Belum juga kering, banjir datang lagi. Semakin parah, setelah tanggul sungai Cirarab jebol, Senin (3/2) siang. Chaidir, Camat Pasar Kemis mengatakan, tanggul yang jebol itu berada di belakang kantor Desa Gelam Jaya. "Air sungai meluber ke tanggul sehingga jebol," kata Chaidir. "Tiga wilayah kembali terendam banjir di Desa Gelam Jaya. Yakni wilayah perumahan Permata Tomang dan Vila Regency," jelasnya. Nano Winarno, Sekretaris RW 07 Vila Regency Tangerang Dua, Desa Gelam Jaya, menuturkan banjir semakin meluas setelah tanggul sungai Cirarab jebol Senin (3/2). Akibat dari peristiwa itu sekitar 200 KK terendam banjir, dengan jumlah jiwa mencapai 500 orang. Bahkan ketinggian banjir mencapai dada orang dewasa. "Akibat tanggul jebol, jumlah KK yang terendam air bertambah," ucapnya. Hujan lebat dari pukul 04.00 hingga 16.00 WIB yang mengguyur hampir semua kecamatan di Kabupaten Tangerang, Senin (3/2), mengakibatkan 5 kecamatan banjir hingga ketinggian 1,5 meter. Yakni, Kecamatan Pakuhaji, Kosambi, Pasarkemis, Sepatan dan Kresek. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Bambang Sapto mengatakan, sudah dilakukan tindakan panggulangan banjir bersama dinas terkait. “Sesuai arahan Pak Bupati, bahwa camat dan kami melakukan pemantuan dan penanganan apabila banjir,” katanya kepada Tangerang Ekspres melalui sambungan seluler, Senin (3/2). Proses distribusi logistik berupa makanan siap saji dilakukan bersama dinas sosial untuk penanganan sementara bagi warga terdampak banjir. Bambang menjelaskan, personel dan peralatan rescue disiagakan selama musim penghujan. “Di pos BPBD ada perahu karet terutama pos Kecamatan Pakuhaji, Tigaraksa, Sepatan dan Cisoka. Hal ini memudahkan camat bisa langsung berkoordinasi dengan pos yang sudah kita siapkan perahu karet,” jelasnya. Bambang menegaskan, fenomena banjir yang terjadi di awal Februari berbeda dengan tahun baru. Pada awal tahun banjir karena luapan sungai besar. Menurutnya, banjir saat ini diakibatkan tingginya volume hujan lokal, rendahnya tanah di beberapa perumahan dan pemeliharaan drainese kurang maksimal. Sebagai antisipasi, dikerahkan perahu karet di Perkemahan Kitri Bakti, Desa Cisereh dan Kelurahan Bencongan. “Titik baru banjir bermunculan. Seperti di depan gerbang Citra Raya dan kawasan industri Cikupa Mas, Kecamatan Cikupa. Kita mendapat tambahan perahu karet dari PMI untuk evakuasi warga di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasarkemis,” tegasnya. Bambang menjelaskan, makanan siap saji dan air bersih merupakan kebutuhan mendesak bagi warga terdampak banjir. “Kita imbau warga jangan buang sampah sembarangan dan bersama-sama memelihara saluran drainase,” jelasnya. Senada, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan, ada 11 kecamatan terdampak banjir. Yakni, Kecamatan Kosambi, Teluknaga, Pakuhaji, Sepatan, Pasarkemis, Tigaraksa, Curug, Cikupa, Jambe dan Kelapa Dua. “Tertinggi di Desa Gelam Jaya 1,5 meter dan kita dirikan tenda darurat dan dapur umum bersama di Kecamatan Pakuhaji. Di kecamatan lain memanfaatkan bangunan yang ada untuk pengungsi,” ungkapnya. Ia mengimbau, warga terdampak banjir agar mengungsi ketimbang bertahan dengan membawa dokumen penting. Seperti, ijazah, sertifikat tanah, berkas kependudukan dan dokumen lain yang dianggap penting. “Jika aliran listrik di rumah masih ada, cepat dimatikan. Lebih baik mengungsi ke tempat yang lebih aman,” tutupnya. (zky/mg-10)

Tags :
Kategori :

Terkait