LEBAK-Banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak yang menerjang enam kecamatan pada awal tahun 2020 selain menyebabkan sarana-prasarana rusak, juga menyebabkan ratusan hektar lahan persawahan rusak, hingga mengalami gagal panen. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, Dede Supriatna mengatakan, data sementara yang dapat dikumpulkan lahan sawah yang rusak maupun puso imbas bencana di awal tahun sleuas 627 hektar. "Data tersebut masih data sementara, kemungkinan besar akan bertambah, karena banyak akses menuju lokasi yang belum kita jangkau karena terputus," kata Dede Supriatna, kepada Banten Ekspres, Senin (6/1). Lahan persawahan yang rusak berada di Kecamatan Sajira dan Cipanas, tersebar di 15 desa. Sedangkan untuk Kecamatan Lebak Gedong masih dilakukan pendataan. Terkait kerusakan dan kerugian akibat banjir bandang, Distanbun Lebak akan membuat posko. "Posko ini nantinya sebagi informasi data kerusakan dampak banjir pada sektor pertanian," ujarnya. Selain lahan persawahan, pihaknya juga mencatat banyak alat mesin pertanian (Alsintan) yang juga terdampak. Seperti rumah pompa, traktor, alkon, pompa tenaga surya, penggilingan padi, lantai jemur dan lain-lain. "Kita sudah menerjunkan tim ke lokasi, guna mencatat dampak kerugian bagi pertanian," ucap Dede. (mg-5/and)
Akibat Banjir Bandang, 627 Hektare Sawah Alami Gagal Panen
Selasa 07-01-2020,04:08 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :