Jokowi akan Panggil Kapolri Idham Azis Pekan Depan, Yakin Kasus Novel Terungkap

Sabtu 07-12-2019,03:41 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGSEL-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan memanggil Kapolri Jenderal Idham Azis pada Senin pekan depan. Ia ingin meminta laporan terkait perkembangan penyelidikan kasus penyiraman terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. "Nanti saya jawab setelah saya dapat laporan dari Kapolri. Senin akan saya undang Kapolri. Saya yakin insyaallah ketemu," ujar Jokowi usai meresmikan jalan tol JORR II ruas Kunciran-Serpong di Gerbang Parigi, Tangerang Selatan, Jumat (6/12). Jokowi merasa yakin pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan bisa terungkap. "Saya yakin insya Allah ketemu," katanya. Jokowi berjanji bakal bicara tentang perkembangan kasus ini setelah menerima laporan dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Idham Azis. Rencananya Jokowi akan memanggil Idham ke Istana pada Senin pekan depan. "Nanti saya jawab setelah saya dapat laporan dari Kapolri. Senin akan saya undang Kapolri," tuturnya. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan perpanjangan waktu bagi Kapolri baru Jenderal Pol Idham Azis untuk menuntaskan kasus Novel Baswedan. Jokowi memberi waktu hingga awal Desember untuk mengungkap kasus ini. "Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai awal Desember," ujar Jokowi saat berbincang dengan awak media di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11). Tenggat waktu selama tiga bulan sebelumnya juga pernah diberikan Presiden Jokowi kepada Kapolri Tito Karnavian untuk menyelesaikan kasus penyerangan ini. Tenggat waktu itu diberikan pada 19 Juli 2019. Namun hingga kini kasus tersebut belum juga menemukan titik terang. Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal juga pernah menyampaikan, tim teknis telah menemukan sejumlah hal yang signifikan dalam kasus ini. "Ada hal-hal yang sangat signifikan, tolong digarisbawahi. Sangat signifikan yang sudah kami dapat. Doakan saja, InsyaAllah kalau Tuhan Ridho kami akan mengungkap kasus ini," jelas Iqbal usai pelantikan Kapolri baru di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/11) pagi. Kasus ini bermula saat dua orang tak dikenal menyiram air keras kepada Novel pada 11 April 2017. Saat penyidik KPK itu pulang salat subuh berjamaah di masjid dekat rumahnya di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Serangan itu diduga terkait dengan kiprah Novel menangani perkara korupsi kakap di KPK. Di tempat berbeda, Ketua KPK Laode Muhammad Syarif berharap Kabareskrim Polri Irjen Listyo Sigit Prabowo mampu menuntaskan kasus teror terhadap komisi antirasuah. Ia berharap Listyo mampu menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan dan kasus teror pelemparan molotov ke kediaman pribadinya. "Kami berharap bahwa Kabareskrim baru akan segera menyelesaikan kasus yang menimpa Mas Novel dan termasuk kasus yang lempar bom di rumah saya dan bom di rumah Pak Agus," kata Syarif dalam diskusi Kondisi Pemberantasan Korupsi Pasca Revisi UU KPK di Kampus UI Salemba, Jakarta, Jumat, 6 Desember 2019. Syarif mengucapkan selamat atas terpilihnya Listyo menjadi Kabareskrim baru. Ia berharap kerja sama antara KPK dan Polri semakin kuat. Kasus yang disebutkan Syarif masih menjadi utang bagi kepolisian. Kasus Novel misalnya, sudah hampir dua tahun tak kunjung tuntas sejak peristiwa itu terjadi pada 2017. Polri telah membentuk tim gabungan pada awal 2019, namun tim itu gagal mengungkap pelaku penyerangan Novel. Atas rekomendasi tim gabungan, Polri kembali membentuk tim teknis kasus Novel Baswedan.(rep/tmp)

Tags :
Kategori :

Terkait