Audisi Menteri yang dilakukan Presiden Joko Widodo dua hari belakangan tidak menyertakan nama-nama yang populer. Nama-nama yang dipandang publik berkinerja baik. Publik pun dibuat bertanya-tanya, apakah sosok-sosok tersebut akan diperpanjang kontraknya sebagai menteri atau tidak? Beberapa waktu lalu, Alvara Research Center merilis jajaran kementerian dengan tingkat kepuasan tertinggi. Di urutan lima besar, ada nama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Kemudian, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. Dari kelima Menteri itu, hanya Basuki dan Sri Mulyani yang diperpanjang kontraknya. Mereka pun sudah dipastikan kembali mempimpin kementerian yang sama. Sementara, nasib tiga Menteri lainnya belum jelas hingga tadi malam (22/10). Nama-nama menteri Jokowi di periode keduanya akan diumumkan hari ini. Meski demikian, formasinya sudah cukup terang. Hingga tadi malam, sudah ada 32 calon menteri yang sudah diundang ke istana sejak dua hari belakangan. Yakni 9 nama di hari Senin (22/10) dan 23 nama pada Selasa kemarin (22/10). Dari 32 nama tersebut, 16 nama memiliki latar belakang profesional. Sementara sisanya merupakan kader partai, meliputi 4 orang kader Golkar, 3 orang kader PDIP, 3 orang kader Nasdem, 3 kader PKB, 2 kader Gerindra, dan satu kader PPP. Kemudian, tercatat ada 12 nama-nama lama yang masih bercokol. Yakni Airlangga Hartarto (Golkar), Pratikno, Sri Mulyani, Budi Karya Sumadi, Agus Gumiwang (Golkar), Siti Nurbaya (Nasdem), Basuki Hadimuljono, Yasonna Laoly (PDIP), Sofyan Djalil, Tjahjo Kumolo (PDIP), Bambang Brodjonegoro, dan Luhut Binsar Panjaitan. Selain itu, Pramono Anung dan Retno Marsudi juga disebut berpotensi masuk. Hanya saja, berdasarkan informasi yang dihimpun, Retno masih mendampingi Wakil Presiden Maruf Amin di Jepang dan Pramono tengah berkabung akibat salah seorang keluarganya wafat. Meski ada yang berpindah, sebagian besar nama lama tetap pada jabatan sebelumnya. Misalnya Sri Mulyani yang memastikan akan kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan. Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, dia diminta untuk melanjutkan kerjanya dalam mengelola keuangan negara. "Presiden menugaskan saya tetap menjadi menteri keuangan," ujarnya usai pertemuan. Basuki Hadimuljono juga akan melanjutkan kiprahnya sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sejumlah proyek pembangunan infrastruktur sudah diperintahkan untuk dikerjakan. Di antaranya mengkoneksikan infrastruktur utama dengan pariwisata dan kawasan industri. "Kawasan industri Brebes, Magetan, pembangunan infrastruktur destinasi wisata," ucapnya. Selain itu, pembangunan fisik ibukota baru juga akan menjadi tugas yang harus dilakukannya. Sosok lain yang akan melanjutkan jabatannya adalah Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Siti juga mengumumkannya usia bertemu Jokowi. "Ada kewajiban melanjutkan tugas-tugas yang harus diselesaikan," kata Siti. Beberapa tugas yang harus diminta Jokowi untuk dituntaskan adalah memaksimalkan sektor perhutanan untuk menyerap lapangan kerja. Selain itu, urusan perizinan juga harus diefisienkan guna mendorong investasi. Kemudian ada nama Yasonna Laoly yang kembali diminta menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM. Kepada Yasonna, Jokowi meminta untuk menuntaskan sejumlah pekerjaan rumah. Seperti pembuatan UU Omnimbuslaw, deregulasi aturan, hingga pembenahan lembaga Pemasyarakatan dan keimigrasian. Dengan kembali dipilih sebagai menteri, Yasonna harus kembali mengundurkan diri dari anggota legislatif. "Konsekuensinya mundur dari DPR," kata dia. Budi Karya Sumadi (BKS) juga akan melanjutkan kiprahnya sebagai Menteri Perhubungan. "Saya ditugaskan untuk melanjutkan tugas saya sebagai menteri perhubungan," ujarnya. Ke depannya, BKS diminta melanjutkan upaya pembangunan konektivitas antar wilayah di Indonesia. Selain untuk mendukung distribusi logistik dan manusia, infrastruktur transportasi juga harus mendukung pariwisata. Nama lain yang lanjut adalah Sofyan Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang. Dia diminta melanjutkan pekerjaan yang belum selesai terkait masalah reformasi agraria, dan redistribusi aset. "Roadmap-nya 2025 seluruh tanah terdaftar," kata dia. Luhut Binsar Pandjaitan juga akan kembali menduduki posisi Menteri Kemaritiman. Bedanya, Luhut juga akan menangani urusan investasi menyusul adanya perubahan nomenklatur kementerian. Padahal, pagi ini Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin akan memperkenalkan para menterinya. Pun demikian dengan menteri-menteri populer lainnya. Seperti Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menaker Hanif Dhakiri. Berdasarkan pantauan Jawa Pos di Istana hingga tadi malam, nama-nama tersebut tidak menunjukkan batang hidungnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, nama Hanif diprediksi tidak akan melanjutkan kiprahnya. Besar kemungkinan, posisinya digantikan oleh koleganya di PKB Ida Fauziah. Kepada awak media, Ida memberi kode untuk duduk di posisi Menaker. Ketua DPP PKB Ahmad Iman mengatakan, sudah ada tiga kader PKB yang dipanggil ke istana. Yaitu, Ida Fauziyah, Abdul Halim Iskandar, dan Agus Suparmanto. Ida dan Halim merupakan ketua DPP PKB. ”Kalau Pak Agus kader PKB yang juga pengusaha,” terang dia saat dihubungi Jawa Pos kemarin. Bagaimana dengan Hanif Dhakiri yang sebelumnya menjabat Menteri Ketenagakerjaan? Menurut dia, Hanif tidak lagi ditunjuk sebagai menteri. Sebagai wakil ketua umum PKB, Hanif akan fokus mengurus partai. Banyak tugas yang akan dilaksanakan Hanif. Selama ini, kata dia, di PKB tidak ada tradisi menjabat menteri dua kali. Iman mengatakan, aturan itu memang tidak tertulis. Tapi sudah menjadi kebiasaan selama kepemimpinan Muhaimin Iskandar. Dia menerangkan bahwa Muhaimin ingin memberikan kesempatan bagi kader lain untuk menjadi menteri. Banyak kader yang layak dan siap menjadi pembantu presiden. Terkait kepastian nama-nama menteri, lanjut dia, semua pihak harus menunggu pengumuman resmi dari presiden hari ini. Yang pasti, sudah ada tiga kader PKB yang dipanggil Jokowi ke Istana. Sementara lengsernya Susi Pudjiastuti dari kursi Menteri KKP sebetulnya sudah tercium santer. Beberapa hari lalu, Susi diketahui melakukan boyongan dari rumah dinasnya. Apalagi, nama politisi Gerindra Edhy Prabowo dikabarkan akan menduduki posisinya. Hingga tadi malam, Jawa Pos sudah menghubungi Susi untuk meminta keterangan. Namun, tidak ada respons dari yang bersangkutan. Selanjutnya untuk posisi Retno Marsudi, hingga berita ini ditulis belum mendapat kepastian. Retno diketahui tengah menemani Wakil Presiden Maruf Amin berkunjung ke Jepang untuk menghadiri penobatan kaisar negeri matahari terbit itu. Termasuk ketika bertemu Yang Dipertuan Agong XVI Malaysia di sela lawatan ke Jepang. Meski demikian, peluang Retno lanjut tampaknya masih ada. Sebab, dari 32 nama yang dipanggil Jokowi, belum ada yang menyatakan diminta membantu urusan luar negeri. Apalagi, umumnya Menlu adalah jabatan karier. Bila Retno diganti, maka penggantinya berasal dari internal kemlu. Entah dirjen atau pejabat kemlu lain yang ditugaskan menjadi duta besar RI yang ditunjuk oleh Presiden RI. Pada saat wawancara khusus dengan Jawa Pos, Jumat lalu (18/10), Retno enggan berkomentar banyak mengenai kelanjutannya sebagai Menlu periode lima tahun ke depan.”Rahasia. Saya setiap kali ketemu orang tuh ditanya lanjut atau nggak? Kayaknya alamatnya salah deh. Harusnya tanya sama presiden,” kata perempuan 56 tahun itu. (byu/far/han/lum)
Idola Publik Terpental, Hari Ini Jokowi Umumkan Menteri
Rabu 23-10-2019,05:35 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :