Berawal dari PHK Massal, Dirikan Kampung Gegana, Sentra Makanan Ringan

Jumat 20-09-2019,05:24 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Tak usah putus asa usai dipecat dari perusahaan. Masih banyak cara untuk menjalani hidup. Salah satunya dengan membuka usaha sendiri. Menjadi pengusaha, meski kecil-kecilan. Ini yang menjadi inspirasi warga RW 7 Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh mendirikan kampung Gegana. Di kampung tersebut, banyak warga yang berjualan makanan ringan dan memproduksinya. Dari kemandirian dan usaha yang tak mengenal lelah ini, warga mampu hidup mandiri. Berangkat dari kehilangan pekerjaan akibat pemberhentian massal, warga RW 7 Kelurahan Cipondoh Makmur, membuat lingkungannya menjadi kampung Gegares Dimana-mana (Gegana) sebagai kampung tematik. Dalam kamus besar bahasa Indonesia 'Gegares' berarti makan banyak-banyak alias rakus. Sesuai namanya, di dalam kampung tersebut banyak dijual makanan ringan. Diharapkan, banyak warga dari kampung lain datang untuk berbelanja memilih makanan yang diinginkan. Warga kampung Gegana, membuat warganya mandiri dengan berjualan makanan dan juga memproduksi aneka makanan ringan. Bahkan penjualannya hingga ke luar negeri. Karena itu, kampung Gegana menjadi kampung tematik yang disajikan untuk masyarakat Kota Tangerang yang ingin mencicipi aneka makanan. Lurah Cipondoh Makmur Boyke Urif mengatakan, kampung Gegana berawal dari adanya PHK massal dari perusahaan keramik. Semenjak itu, warga bangkit untuk mencoba berjualan makanan dan memproduksi makanan ringan yang dimulai sejak 2015 hingga saat ini. "Jadi kampung Gegana ini hadir untuk memanjakan warga Kota Tangerang dengan aneka macam makanan ringan, maupun makanan berat. Dimana, makanan yang dibuat hasil produksi sendiri dan bukan dari hasil beli di tempat lain, "ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres, Kamis (19/9). Boyke menambahkan, tidak hanya dijual di sekitar rumah warga, makanan yang di produksi warga sekitar juga di distribusikan ke sekolah dan juga pasar yang ada di Kota Tangerang. Bahkan abon dan bawang goreng dijual sampai ke Arab Saudi dan juga kota besar yang ada di Indonesia. "Untuk produksi makanan yang menonjol di kampung Gegana adalah abon dan juga bawang goreng. Penjualan sudah sampak ke Arab Saudi. Ini menjadi peluang kita untuk terus membantu warga kampung Gegana, memasarkan makanan yang dibuat langsung oleh warga agar bisa go internasional, "paparnya. Ia menuturkan, warga kampung Geganan juga mendapatkan bantuan berupa alat masak lengkap sebagai modal mereka untuk memproduksi makanan. Dimana dengan alat lengkap masak, mereka bisa membuat jenis makanan untuk bisa di promosikan dan dijual oleh warga. "Saat ini kita baru bisa mambantu warga dengan alat masak lengkap. Mereka juga mendapatkan bantuan dari dinsos dari program KUBE. Dari bantuan tersebut mereka bisa terus memproduksi makanan, "ungkapnya. Sementara itu, Camat Cipondoh Rizal Ridhollah mengungkapkan, akan terus mendorong dan membantu masyarakat Cipondoh untuk bisa kreatif dan juga mandiri dari hasil yang mereka buat. Pihaknya, akan mensuport dan membantu untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian masyarakat untuk kreatif. "Di Kecamatan Cipondoh sendiri ada 4 kampung tematik, kampung Gegana ini termasuk kampung tematik yang kita kembangkan. Kita dari kecamatan saat ini belum melakukan intervensi kepada warga, kami ingin memberikan kebebasan kepada warga untuk berkarya," tutupnya. (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait