SEPATAN TIMUR: Warga Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang menjadi korban kecalakaan maut di Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi Senin siang (2/9). Tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan pukul 13.00 WIB di KM 90-91 jalur arah Jakarta itu, menewaskan 8 orang. Luka berat 8 orang dan 25 orang luka ringan. Dari daftar korban yang dirilis Korlantas Polri ada warga Sepatan Timur yang menjadi korban. Iwan Bin Nisin. Ia warga Kampung Tanggulun RT 01/03, Desa Kampung Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang. Dikonfirmasi Tangerang Ekspres sekitar tadi malam pukul 20.13 WIB, Tata Januri, Penjabat (Pj) Kepala Desa Kampung Kelor membenarkan Iwan adalah warganya. Tapi, ia belum mengetahui kondisi Iwan. "Iya betul (Iwan Bin Nisin, warga kami-red), Tapi belum ada info kondisinya seperti apa," kata Tata, dalam keterangan tertulisnya melalui WhatsApp. Selanjutnya, Tangerang Ekspres datang ke rumah Iwan. Di rumahnya, sudah dipenuhi keluarga, saudara, kerabat dan teman. Namun, belum terpasang bendera kuning ataupun tenda. Kepada Tangerang Ekspres, Ratno, kakak ipar Iwan, mengaku mengetahui kabar kecelakaan beruntun yang mengakibatkan sejumlah orang luka-luka dan meninggal dunia di Tol Cipularang. Tapi, ia belum menerima kabar bahwa adik iparnya menjadi salah satu korban meinggal dunia dalam peristiwa tersebut. "Walaupun begitu kami sudah was-was. Sebab, kemarin Iwan berpamitan ingin mengantar barang ke Bandung sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu malam," ucapnya. "Yang bikin kami was-was lagi, baru saja ada yang telepon meminta pihak keluarga kami ke RS MH Thamrin. Tapi, kami enggak dikasih tahu keadaan Iwan bagaimana. Semoga Iwan baik-baik saja," harapannya. Ratno menjelaskan, Iwan bekerja sebagai sopir mobil truk boks di Bayur. Menurut Ratno, Iwan baru bekerja di Bayur selama sepekan ini. Sebelum di Bayur, Iwan bekerja lama sebagai sopir juga di Bandara Mas. Saat ini, sambungnya, Iwan memiliki satu istri dan satu anak perempuan yang duduk di bangku kelas tiga SMP. Sementara, Dedih (25) tercatat sebagai warga Desa Lebak Wangi, Sepatan Timur, juga menjadi korban. Dedi menderita luka cukup serius dan di rawat di RS MH Thamrin, Purwakarta. Sementara dalam catatan Jasa Raharja Banten, Kudsiah, Suherman, dan Shofa Baqiyatussolihah, warga Kampung Kawidaran RT 22/04 Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang mengalami luka-luka dalam kecelakaan itu. Kemudian Iroh Rohayati, warga Kampung Pasirmanggu RT 16/03 Desa Kadubumbang, Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang dan Hamidah, warga Cadasari, Pandeglang. “Ya, ada warga Banten yang jadi korban. Mengalami luka-luka,” kata Didi Setiadi, Kepala Bagian Operasional Jasa Raharja Banten saat dihubungi Radar Banten, Senin malam. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan penyebab kecelakaan beruntun tersebut sedang dianalisa. Perlu dilakukan olah tempat kejadian perkara (Olah TKP) untuk bisa menentukannya. ”Akan dilihat apakah ini penyebabnya tunggal atau penyebabnya banyak,” tuturnya. Untuk jumlah korban, Dedi menuturkan korban meninggal dunia mencapai 9 orang. Korban yang mengalami luka berat 8 orang dan 25 orang luka ringan. ”Diupayakan jangan sampai ada korban meninggal lagi, semua sedang dirawat,” tuturnya. Sementara Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pujiyono Dulrachman mengatakan, kecelakaan diawali adanya kecelakaan tunggal sebuah dump truck. Dump truck ini ini terbalik di KM 92. ”Empat mobil mengantre saat dilakukan evakuasi,” ujarnya. Dari belakang, muncul sebuah dump truck yang bermuatan tanah. Dump truck ini ternyata tidak bisa berhenti karena rem blong. ”Dump truck yang membawa tanah menabrak empat kendaraan yang antre itu,” paparnya. Lalu, ada 15 kendaraan yang juga melaju di belakang dump truck yang membawa tanah. Sebanyak 15 kendaraan ini mengalami kecelakaan beruntun. ”Setelah evakuasi, rencananya olah TKP dilakukan Selasa,” terangnya. Pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi langsung melakukan upaya evakuasi korban dan kendaraan serta melakukan rekayasa lalu lintas di lokasi kejadian. Dari hasil pantauan Pasundan Ekspres di Rumah Sakit Umum (RSU) MH Thamrin di Jalan Raya Bungursari Purwakarta, ada 24 korban luka ringan dan tujuh jenazah, dievakuasi ke RS swasta ini. Nafi (37) warga Babakan Caringin, Desa Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Bandung, salah satu korban selamat dari maut. Ia menuturkan, kecelakaan bermula dari adanya satu kendaraan mengalami kecelakaan tunggal dan terguling. Nafi bersama saudaranya Mardianto (55) menumpang kendaraan minibus jenis Toyota Avanza. "Mobil yang dikemudikan Nafi, adalah mobil pertama yang berhenti saat sebuah truk terguling. Kemudian, dari belakang kendaraan yang kami tumpangi tertabrak dan terdorong kendaraan dari belakang. Sangat kencang dorongannya," ujar Mardianto saat berbincang di RSU MH Thamrin. Lebih lanjut diceritakannya, kendaraan yang dikemudikan Nafi, itu berhenti karena melihat dump truk yang terguling dan melintang di tengah jalan bebas hambatan itu. Melihat kondisi tersebut, Nafi pun menghentikan kendaraannya. Saat itu, kata dia, Nafi dan empat penumpang lain yang ada di dalam Avanza tersebut terhentak, karena dari belakang ada kendaraan lain yang menabrak. Bunyi tabrakan pun berlanjut dari arah belakang. Sehingga kendaraan yang ditumpangi Nafi terdorong hingga mendekati truk besar yang terguling. Sementara itu, hingga sore kemarin, jumlah korban yang dievakuasi ke RSU MH Thamrin mencapai 31 orang. Dengan rincian, 7 orang meninggal, tiga luka berat, sisanya luka ringan. "Korban meninggal belum teridentifikasi. Ada tujuh orang. Sampai sore ini (kemarin), total yang dibawa ke Thamrin sudah 31 orang," ujar salah seorang petugas di RS Thamrin, Rafik. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan diduga kuat dump truk yang posisinya berada paling depan dan dalam kondisi terguling, menjadi penyebab kecelakaan beruntun. "Penyebab kecelakaan sedang diselidiki. Tapi kita lihat ada sebuah dump truk yang paling depan terguling, patut diduga menjadi penyebab kecelakaan," ujarnya kepada awak media saat ditemui di lokasi kecelakaan, Senin (2/9). Kapolda mengatakan, masih melakukan pencarian terhadap sopir dump truk tersebut. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, saat dihubungi awak media menjelaskan, tim dari Korlantas Mabes Polri akan diturunkan untuk menyelidiki peristiwa ini. "Polda Jabar akan bekerjasama dengan Korlantas untuk mengungkap penyebab kecelakaan tersebut, yakni dengan menerapkan metode TAA atau Traffic Accident Analysis untuk ," kata Trunoyudo. Dijelaskannya, TAA merupakan suatu metode yang merupakan SOP untuk penanganan insiden kecelakaan lalu lintas. Metode ini, sambungnya, dapat mengungkap penyebab kecelakaan. "Ini sudah SOP penanganan kecelakaan," ucapnya. (zky/fin)
Warga Sepatan Timur Jadi Korban Kecelakaan Maut KM 90 Tol Cipularang
Selasa 03-09-2019,07:18 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :