Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menyoroti kondisi kehidupan berbangsa saat ini. Menurutnya, realitas kehidupan berbangsa saat ini menunjukkan kondisi yang memprihatinkan karena menghadapi berbagai tantangan. Tantangan besar yang dihadapi antara lain, goyahnya semangat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman sebagai satu bangsa; buruknya manajemen tata-kelola pemerintahan; dan semakin maraknya kasus korupsi yang sudah menyebar ke berbagai lembaga tinggi negara.
Lebih jauh Dewan Pelindung Yayasan Planet Inovasi itu menyebutkan, kondisi itu akibat dari pemahaman wawasan kebangsaan dewasa ini yang belum diimplementasikan secara optimal dalam kehidupan masyarakat. Sehingga belum menghasilkan sinergi kekuatan untuk membangun keutuhan bangsa.
"Untuk itu diperlukan sebuah gerakan inovasi kebangsaan untuk mendorong kemajuan bangsa serta membangun daya saing yang kuat dan keunggulan di berbagai sektor kehidupan," ungkap Moeldoko dalam keterangan persnya, Jumat (9/6). Pada peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Jakarta, Kamis (8/6), Moeldoko didaulat sebagai salah satu pembicara di Workshop Inovasi Kebangsaan.
Moeldoko menyebutkan, konsepsi wawasan kebangsaan bukan hanya sekadar rumusan slogan belaka, akan tetapi harus dimaknai, dituangkan dan diimplementasikan dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. "Langkah dan agenda revitalisasi kesadaran nasionalistik perlu dilakukan oleh seluruh elemen bangsa,” ujar pria yang kini menjabat sebagai Ketua HKTI itu.
Sementara itu, Ketua Yayasan Planet Inovasi, Avanti Fontana mengatakan, gerakan inovasi kebangsaan yang menumbuhkan semangat nasionalistik bisa dilakukan dengan mengembangkan sistem inovasi nasional secara berjejaring dan terintegrasi yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial.
Selain itu, juga membangun komunitas-komunitas inovasi yang terintegrasi di berbagai daerah untuk memajukan kewirausahaan dan meningkatkan keberdayaan masyarakat. "Fokus dari berbagai inovasi yang dihasilkan atau dikembangkan oleh generasi muda atau para inovator Indonesia mesti bermanfaat secara ekonomi dan sosial bagi kemajuan bangsa dan keberdayaan masyarakat,” ujar pengajar Strategi dan Manajemen Inovasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Ketua Dewan Pembina Yayasan Planet Inovasi, Sugihardjo mengatakan, generasi muda adalah garda terdepan dari setiap gerakan keteladanan. Misalnya, turut menjaga kesantunan, moralitas dan etika politik dalam setiap proses demokrasi.
“Sehingga terhindar dari praktik politik kotor, menghalalkan segala cara atau menggunakan kekerasan maupun premanisme politik demi tujuan kelompok atau golongan tertentu saja,” ujarnya. Memperhatikan kondisi perpolitikan nasional dewasa ini, kata Sugihardjo, hendaknya generasi muda menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari solusi atas berbagai masalah yang dihadapi.
"Sudah saatnya generasi muda Indonesia menjadi aktor-aktor pencerdasan politik bagi masyarakat. Sehingga seluruh elemen bangsa tidak terjebak dalam pragmatisme politik maupun ekonomi, menghormati hak dan kewajiban orang lain serta menghargai keberagaman,” ungkapnya. (iil/JPG)