CIRUAS – Di lingkungan Rukun Warga (RW) 004, Kampung Citerep, Desa Citerep, Kecamatan Ciruas, memang belum ada tempat penampungan sampah sementara atau tempat pembuangan sementara (TPS). Namun, warganya tak berkecil hati untuk mengikuti Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019. Warga RW ini tetap berupaya menjaga kebersihan lingkungannya. RW 004, Kampung Citerep, memiliki empat rukun tetangga (RT). Perkampungan di pusat Ibukota Kecamatan Ciruas ini memiliki penduduk kurang lebih 1.500 jiwa, dengan tak kurang dari 500 kepala keluarga (KK). Ketua RW 004, Kampung Citerep, Wachid Saman menjelaskan jika kepesertaan RW 004 dalam perlombaan kebersihan dan keamanan baru pertama diikuti. Bermodal tekad dan semangat antara pengurus RW dan RT serta warganya untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, Wachid mengaku langsung meneruskan informasi tentang perlombaan yang digagas Radar Banten bersama Pemkab Serang dan Polda Banten tersebut kepada tiap RT dan warga di RW 004. “Siap sudah sejak pengumuman (lomba Kampung Bersih dan Aman-red) dari (pemerintah-red) desa, kita sampaikan ke masyarakat,” ujar Wachid kepada Radar Banten, Selasa (13/8). Soal TPS yang belum tersedia di lingkungan RW 004, dan menjadi salah satu persyaratan Kampung Bersih dan Aman, Wachid tetap berharap, lingkungannya menjadi yang terbaik. Ia yakin bisa mencapainya jika semua pengurus lingkungan tingkat RT dan RW serta perangkat desa bisa bekerja sama warganya. Wachid pun berharap, kepesertaannya dalam Kampung Bersih dan Aman, RW 004, Kampung Citerep, mendapat perhatian dari pemerintah daerah. RW 004, Kampung Citerep diharapkan mendapat bantuan pembangunan TPS. “Kita mengharapkan kemenangan untuk lomba (Kampung Bersih dan Aman-red). Mudah-mudahan kita berhasil,” ungkap Wachid. Soal pengelolaan sampah rumah tangga di lingkungannya, Wachid menjelaskan, warga masih memanfaatkan tempat pembuangan sampah yang berada di atas tanah milik warga. Letaknya, di belakang tempat pemakaman umum Kampung Citerep. Bersama warganya, pengurus RW 004 tetap memaksimalkan potensi yang ada itu. TPS itu tak hanya untuk mengikuti perlombaan Kampung Bersih dan Aman, tetapi juga menjadi sarana warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungannya. “Hebat ini (Kampung Bersih dan Aman-red). Seharusnya mah jangan hanya satu RW, biar lingkungan yang lain juga bisa berlomba, agar kebersihan tetap terjaga,” kata Wachid. Terkait dengan keamanan warga, sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di Kampung Citerep disebutkan telah berjalan. RW 004, Kampung Citerep, telah memiliki empat pos ronda. Artinya, tiap RT memiliki satu pos ronda. Menurut Wachid, rutinitas warga melaksanakan ronda malam sesuai jadwal ronda telah berjalan. “Kalau ronda bergilir. Lumayan efektif setiap malam,” tegasnya. Kendati demikian, pihaknya terus berkoordinasi dengan anggota bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban (bhabinkamtibmas) dan bintara pembina desa (babinsa). Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Citerep Sahrudin mengakui jika kebersihan lingkungan di RW 004 terjaga dengan baik meskipun belum memiliki TPS. Pun demikian dengan kebersihan lingkungan di RW lain di Desa Citerep. “Kalau lomba (Kampung Bersih dan Aman-red), insya Allah siap. Yang dilakukan kebersihan dan keamanan lingkungan, di RW mau mengikuti lomba kebersihan dan keamanan,” terang Sahrudin. “Ke depan, saya berharap, tiap RW dan RT harus memiliki penampungan sampah agar kebersihan bisa tetap terjaga,” pungkasnya. (fdr/don/ags)
Tanpa TPS, Warga Citerep Tetap Jaga Kebersihan
Rabu 14-08-2019,02:40 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :