Calon Walikota Tangsel di Mata Yoyok, Kemampuan di Atas Rata-Rata plus Melek Teknologi

Selasa 30-07-2019,04:47 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CIPUTAT-Sudah banyak bermunculan nama-nama yang akan maju dalam bursa pemilihan Walikota Tangsel tahun depan. Ada birokrat, akademisi, aktivis dan lainnya. Ada yang berusia masih muda dan sudah tergolong sudah berumur. Banyaknya nama yang muncul, tokoh masyarakat Tangsel, Adi Sunaryo memiliki pandangan tersendiri. Menurut pria yang biasa disapa Yoyok ini, ke depan Kota Tangsel memerlukan pemimpin yang kemampuannya melebihi Walikoa Airin Rachmi Diany. "Karena tugas walikota ke depan lebih berat dan makin berat. Jadi, yang kemampuannya di bawah-bawah lebih baik tidak usah nyalon," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (29/7). Yoyok menambahkan, ada yang beranggapan jadi walikota tak perlu pintar. Kemampuannya biasa-biasa saja juga tak masalah. Karena hanya mengurus manajerial saja. Dan nanti bisa dipasangkan dengan orang yang kuat-kuat kemampuannya. Ia tak setuju dengan pandangan seperti itu. Memimpin Kota Tangsel, kata Yoyok, butuh kemampuan di atas rata-rata. Karena, warga Kota Tangsel mayoritas kaum cerdas yang wawasannya luas. Serta menguasai berbagai bidang keilmuan. "Usia tidak jadi masalah. Jika mumpuni kemampuannya tidak ada batasan dan ini menurut saya. Tapi kan juga ada uji kepatutan calon," tambahnya. Menurut Yoyok, sah-sah saja putri Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin, yakni Siti Nur Azizah mencalonkan diri sebagai Walikota Tangsel. Namun, kata Yoyok, dia belum dikenal oleh warga Tangsel. Serta, warga belum tahu kemampuannya. "Siapa saja boleh mencalonkan diri termasuk Siti Nur Azizah. Ia perlu kerja keras. Bila kemampuannya sudah hampir sama atau di bawah sedikit dari Airin silahkan maju.Kekurangannya ini bisa ditambah saat ia menjabat walikota. Kalau sangat jauh jangan coba-coba mencalonkan diri," jelasnya. Yoyo menuturkan, tantangan ke depan yang dihadapi Walikota Tangsel adalah masuk di era digital. Dibutuhkan, sosok walikota yang paham dan mengerti tentang teknologi digital dan informasi. "Bila mengetik menggunakan komputer saja tidak bisa, bagaimana untuk memajukan daerah dengan teknologi. Di Kota Tangsel saat ini ada e-katalog dan kalau tidak bisa pakai komputer dan teknologi lainnya ya percuma," ungkapnya. Selain itu, tantangan ke depan yang berat juga terkait masalah tenaga kerja. Dengan masuknya tenaga asing ke Indonesia,khususnya Kota Tangsel bila tidak disiapkan akan kalah bersaing. Semua pekerjaan diisi tenga kerja asing. "Kita jadi penganggguran," lanjutnya. Bicara tentang putra daerah, Yoyok mengatakan saat ini sudah tidak laku lagi. "Isu putra daerah sudah tidak laku. Saat ini yang berbicara adalah kemampuan. Tapi, akan lebih baik lagi kalau putra daerah yang mempunyai pemikiran luar biasa dan maju. Kalau tanggung-tanggung jangan maju, karena akan malu-maluin," tuturnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait