Industri pengembangan ayam lokal didorong untuk lebih fokus dalam berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Dari sisi kualitas dan gizi, ayam lokal dianggap jauh lebih sehat dengan protein hewani yang tinggi.
JAPFA Foundation, sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial kewirausahaan, menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan tema Pelestarian dan Perlindungan Terhadap Genetik Ayam Asli Indonesia. Tujuannya mengumpulkan para pemangku kepentingan dari para pemerhati ayam lokal, kalangan akademisi, dan para pengusaha di industri ayam lokal, untuk menggali ide dan gagasan pengembangan dan pelestarian ayam lokal Indonesia .
"Melalui FGD ini juga kami ingin mendapatkan berbagai masukan untuk road map pelestarian dan pengembangan ayam asli Indonesia yang sehat, sebagai salah satu penghasil protein hewani berkelanjutan yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional," tegas Head of JAPFA Foundation, Andi Prasetyo, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/6).
Lebih lanjut Andi menjelaskan, berbagai informasi, riset, dan teknologi terbaru terkait ayam lokal juga terus disebarkan. Sisi lain, pengembangan ayam lokal di Indonesia juga dapat menempatkan unggas ini menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Kami mengangkat duta juga, yaitu Ade M. Zulkarnain sebagai Duta Ayam Lokal. Tentunya, tugas penting bagi duta yang telah diangkat, yakni menyuarakan pentingnya riset dan teknologi terkait ayam lokal nusantara,” katanya.
Di sisi lain, Duta Ayam Lokal juga diharapkan dapat menjaga pelestarian ayam lokal Indonesia. Pihak akademisi juga bekerja sama untuk banyak melakukan riset seputar ayam lokal.
“Para pemangku kepentingan yang peduli dengan ayam lokal nusantara, diharapkan mendapatkan pemahaman yang sama dalam konsep dan strategi, bagi pelestarian dan pengembangan ayam asli Indonesia,” tandasnya. (cr1/JPG)