Jelang Nataru, Sejumlah Harga Bahan Pokok Naik
Pedagang ayam di Pasar Ciputat menjajakan dagangan.-(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, CIPUTAT — Jelang momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Tangsel mulai mengalami kenaikan. Meskipun kenaikannya tidak besar namun, ada perbedaan harga dibanding harga dari hari-hari sebelumnya.
Kenaikan harga kebutuhan pokok seperti yang terjadi di Pasar Ciputat. Di pasar tersebut, harga ayam boiler ukuran sedang mengalami kenaika. Awalnya harganya Rp35 ribu kini menjadi Rp48 ribu per ekor. Untuk cabai juga mengalami kenaikan harga. Cabai rawit merah naik dari harga Rp54.700 menjadi Rp85.500 per kg, cabai merah keriting dari Rp64.800 menjadi Rp66.20 per kg, cabai rawit hijau dari Rp47.250 menjadi Rp55.700 per kg.
Sementara itu, bawang merah dari Rp45.350 menjadi Rp49.300 dan bawang putih turun harga dari Rp38.900 menjadi Rp38.750.
Pedagang ayam di Pasar Ciputat, Bayu mengatakan, kenaikan harga ayam sudah berlangsung sekitar satu bulan terakhir. Hal tersebut lantaran stok ayam dari peternak berkurang. ”Infonya kenaikan harga ayam ini karena stoknya terbatas, jadi harganya naik,” ujarnya, Selasa, 9 Desember 2025.
Bayu mengaku, pihaknya berharap harga-harga kebutuhan pokok dapat kembali normal sehingga pihaknya juga tidak kesulitan dalam menjual. Pasalnya, bila harga tinggi maka minat pembeli menurun.
”Kalau harga tinggi peminatnya menurun, malah ada orang yang tidak jadi beli,” tambahnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tangsel Bachtiar Priyambodo mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan harga dan ketersediaan stok kebutuhan pokok pihaknya akan pemantauan harga.
”Kita akan melakukan pemantauan atau sidak ke pasar-pasar untuk memantau langsung perkembangan harga di lapangan,” ujarnya.
Bachtiar menambahkan, berdasarkan informasi sementara yang diperoleh, secara umum harga kebutuhan pokok saat ini masih relatif stabil, meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan. Namun, kenaikan tersebut masih dalam batas wajar dan akan terus dilakukan pemantauan.
”Kami juga menerima laporan dari hasil pemantauan triwulan menjelang hari-hari besar, bahwa fluktuasi harga biasanya dipengaruhi oleh mekanisme supply dan demand,” jelasnya.
Menurutnya, jika permintaan meningkat sementara pasokan terbatas, terlebih jika dipengaruhi faktor cuaca ekstrem maka harga bisa mengalami kenaikan sementara. Lalu harganya akan kembali turun ketika suplai normal.
”Untuk itu, pengendalian harga akan terus kami lakukan bersama dinas terkait, para distributor dan pengelola pasar, agar ketersediaan barang tetap terjaga,” tutupnya. (bud)
Sumber:

