Waspadai Cuaca Ekstrem, BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Februari-Maret
MEMANTAU: Prakirawan cuaca sedang memantau, menganalisis dan memprakirakan cuaca di kantor BBMKG Wilayah II.-(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-
"Penyebab angin kencang ini salah satunya dari awan Cumulonimbus. Kemudian yang lainnya itu terkadang kalau misalnya kita ada siklon di dekat wilayah kita, seperti beberapa hari yang lalu kan ada low di bagian barat daya Banten. Itu pada saat ada tekanan rendah di sekitar kita, artinya masa udara itu tertarik secara cepat. Dengan tarikan itu mengakibatkan angin pun menjadi bertiup lebih kencang. Karena dia sifatnya memutar, siklonik itu. Sehingga menarik masa udara dan mengakibatkan angin di sekitarnya itu menjadi lebih kencang daripada biasanya," tuturnya.
Menurutnya, curah hujan pada November ini intensitasnya akan terus meningkat, sampai Desember, Januari dan Februari akan semakin meningkat intensitasnya. Hal itu terjadi karena puncak musim hujan itu ada di antara Januari atau Februari.
"Intensitas hujan tidak ada perubahan dan normal tapi, sifat hujannya ada yang berada pada kategori atas normal. Wilayahnya itu di Lebak dan Pandeglang, utamanya di bagian selatan. Tetapi kalau bicara iklim, memang daerah-daerah itu adalah daerah yang setiap tahunnya mempunyai intensitas curah hujan yang tinggi dengan sifat hujan di atas normal," ungkapnya.
Wanita berkerudung tersebut menuturkan, yang perlu diwaspadai adalah bahwa daerah-daerah tersebut mempunyai daerah yang rawan terhadap banjir dan longsor. Contohnya, Pandeglang, Kecamatan Patia yang merupakan langanan banjir.
"Kemudian Lebak itu daerah Bayah, Geopark itu memang daerah longsor. Kedua daerah ini sebagai contoh itu dengan adanya informasi BMKG terkait dengan hal tadi, kami sangat berharap bahwa masyarakat dan pemerintah daerah termasuk BPD bisa mengantisipasi kondisi-kondisi bencana hidrometeorologis yang mungkin terjadi," harapnya.
Daerah yang rawan lainnya adalah tentu di bantaran sungai. Contoh di Serang ada Mancak. Lembahnya Mancak ini seperti Ciruas itu ada daerah aliran anak-anak sungai, biasanya daerah-daerah itu juga mengalami banjir.
Kemudian lanjutnya, daerah Cilegon bagian selatan, selanjutnya Serang bagian selatan, Tangerang. "Tangerang juga, ini kan karena anak sungai dari Cisadane. Cisadane itu ngalirnya dari mulai Bogor, sehingga anak sungai itu salah satu contohnya seperti Ci Manceuri, melewati Tangerang," jelasnya.
"Sehingga daerah-daerah bantaran sungai ini kadang dinding sungainya belum diperluas pakai bronjong, sehingga rawan terhadap gerusan air sungai yang tiba-tiba. Dan akibatnya biasanya karena banyak sedimentasi di sungai itu, sehingga air sungai itu meluap masuk ke perumahan," tuturnya.
Ana mengaku, masyarakat juga diimbau waspada terjadinya puting beling. Puting beliung merupakab fenomena yang terjadi dari awan cumulunimbus. Tetapi, karena durasinya yang sangat singkat, paling lama 10 menit dan biasanya terjadi dalam durasi 3-5 menit. Namun, puting beliung tidak bisa diprediksi dan selalu terjadi di tempat yang tidak sama.
"Jadi hasil dari inventaris kami itu bahwa belum pernah terjadi puting beliung di tempat yang sama. Tapi, kami hanya bisa mengatakan bahwa daerah sini adalah daerah rawan cuaca ekstrim. Karena memang itu tadi, karena durasinya singkat. Jadi kemungkinan sifatnya sangat lokal dan tadi itu berpindah-pindah. Jadi tidak ada di posisi yang sama. Beda kelurahan atau beda kecamatan. Mungkin di dalam kabupaten yang sama tetapi, tidak pernah terjadi di tempat yang sama," paparnya.
Ia menambahkan, yang wajib diwaspadai saat musim hujan dan yang paling sering terjadi adalah genangan, kemudian banjir, tanah longsor, angin kencang untuk wilayah bagian utara. Untuk itu BBMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk selalu adaptif terhadap informasi BMKG dalam rangka mitigasi dan pengurangan risiko bencana. "Ini diperlukan karena banjir itu terjadi bukan semata-mata karena intensitas curah hujan yang tinggi. Tetapi, seperti sungai yang sudah banyak sedimentasinya, sehingga volumenya menjadi berkurang yang bisa tertampung jebolnya tanggul, kemudian drainase yang penuh dengan sampah," katanya.
Dalam beberapa hari kedepan potensi curah hujan akan meningkat sampai dengan 19 November 2025. Potensi hujan akan meningkat untuk wilayah Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
Kemudian, ada juga potensi angin kencang di wilayah bagian utara, yaitu di Serang, Cilegon dan Tangerang bagian utara. Angin kencang ini akan terjadi selama beberapa hari ini, sampai dengan air pekan dan perlu diwaspadai.
"Kemudian, terkait dengan potensi gelombang, kategori tinggi itu di bulan November itu lebih dari 2,5 meter terjadi di wilayah Selat Sunda, Barat Pandeglang, dan perairan Selatan Pandeglang, serta perairan Selatan Lebak. Jadi, potensinya lebih ke bagian Barat dan Selatannya," tandasnya. (zis/bud)
Sumber:


