Warga Batusari Cemas Penggusuran Masjid

Warga Batusari Cemas Penggusuran Masjid

TANGERANG – Warga RW 05, Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, merasa khawatir dengan rencana PT KAI yang dalam waktu dekat akan membongkar masjid di lingkungan tempat tinggal mereka. Keresahan warga ini mengingat pembangunan masjid yang baru sebagai penggantinya belum rampung. “Pastinya ada kekhawatiran dari masyarakat. Kalau nanti PT KAI tidak menyelesaikan pembangunan masjid pengganti,” tutur Syamsudin Naning, Wakil Ketua Tim Relokasi Masjid Jami Al Falah kepada Tangerang Ekspres kemarin. Warga akhirnya bersama perwakilan dari PT KAI dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang menggelar rapat bersama. Hasil musyawarah diputuskan bahwa PT KAI tetap konsisten melanjutkan pembangunan masjid yang pembangunannya kini telah mencapai 80 persen. “Namun kami meminta kepada PT KAI, supaya membuat surat penryataan. Isinya terus melanjutkan pengerjaan masjid baru,” ungkap Syamsudin. Tak hanya itu. BPN juga diminta untuk menandatangani surat tadi. “Pembangunan masjid dan pengadaan tanah masjid adalah satu paket. Artinya sertifkat tanah masjid juga harus kami pegang,” jelasnya. Sama seperti PT KAI, badan pertanahan juga menyanggupi permintaan warga. Penggusuran masjid ini dilakukan untuk jalur kereta Bandara Soetta. Semula masjid ini memiliki luas lahan lebih dari 300 meter persegi. Namun karena desakan permintaan warga agar PT KAI mengganti luas lahan dua kali lipat, akhirnya luas lahan masjid baru mencapai lebih dari 600 meter persegi. Jarak antara kedua masjid ini hanya terpaut sekitar 20 meter. Berdasarkan hasil penilaian tim appraisal, harga masjid lama berkisar di angka Rp2,6 miliar. Sedangkan masjid pengganti mencapai lebih dari Rp7,6 miliar. Sementara itu Lurah Batusari Syamsudin berharap supaya PT KAI bisa menepati janjinya. Yaitu mendirikan masjid baru sebelum membongkar bangunan lama, termasuk menyerahkan sertifikat lahan rumah ibadah tersebut. “Surat pernyataan saat penggusuran sangat jelas. Yaitu akan membongkar bangunan lama setelah masjid baru selesai dikerjakan,” ungkap Syamsudin. Ia juga berharap, target pembangunannya bisa dikerjakan sesuai waktu. Yaitu sebelum jatuhnya bulan Ramadan. (tam)

Sumber: