187 Warga Tertipu DP Rumah Murah

187 Warga Tertipu DP Rumah Murah

PAMULANG-Sebanyak 164 warga menjadi korban penipuan berkedok kredit pemilikan rumah (KPR) dengan uang muka atau down paymet (DP) murah di Kota Tangsel. Warga sudah menyetor uang antara Rp 5 juta hingga Rp 7,5 juta. Mereka mengaku sudah menyetor uang kepada pelaku berinisial JS, yang mengaku dari pengembang PT Cakrawala Kinasa. Berkantor di Perumahan Villa Dago Blok A1, Benda Baru, Pamulang. Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho mengatakan, ratusan warga telah melapor karena merasa tertipu. Alexander memaparkan, JS mengaku sebagai direktur PT Cakrawala Kinasa. "Sampai saat ini sudah ada 187 warga yang melapor menjadi korban penipuan yang dilakukan JS. Transaksi dilakukan JS dan korban di Villa Dago Blok A187 yang dijadikan kantor," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (11/12). Alexander menambahkan, penipuan dilakukan JS dari 2015 sampai 2017. Sejak 2017 pelaku kabur entah ke mana. Pemasaran rumah dilakukan hanya di kantor tersebut melalui WA grup saja. Sabtu (8/12) tim Vipers Polres Tangsel berhasil meringkus JS di Manado. Menurut Alexander, modus yang dilakukan pelaku adalah mengaku sebagai pengembang perumahan. Lalu, menjual rumah dengan sistem pembayaran secara kredit. Kepada pelanggannya, JS mengak rumahnya bersubsidi. Sehingga DP-nya rendah, yakni dari Rp 5 juta sampai Rp 7,5 juta. Lantaran uang muka ringan, maka banyak warga yang tergiur. "Rata-rata warga telah membayar DP Rp 5 juta sampai Rp 7,5 juta dengan total hampir Rp 4 miliar," tambahnya. Masih menurut Alexander, janji yang diberikan pelaku kepada korban berupa kredit cair, rumah bersubsidi, proyek pemerintah, dan tidak mungkin akan menipu. Sehingga warga percaya dan banyak yang tertarik dengan harapan punya rumah. Rumah yang ditawarkan ada di dua tempat, yakni di Desa Curug, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang dan di daerah Bogor, Jawa Barat. "Pelaku meyakinkan kepada korban jika ia adalah seorang agen properti yang valid dan telah kerjasama dengan KemenPUR untuk sediakan rumah bersubsidi," jelasnya. Setelah dilakukan pengecekan, bentuk fisik rumah di lokasi ada, tapi hanya sebagian yang dibangun, dan setelah pelaku ditangkap, pembangunannya berhenti. Polisi juga akan memeriksa tanah itu punya siapa dan yang membangun siapa. Menurut Alexander, hasil pemeriksaan sementara pelaku mengaku, tidak kerjasama dengan KemenPUR. "Namun, pelaku menawarkan kepada korban melalui layanan BTN Ciputat dan BTN Syariah Bogor. Tapi, setelah diperiksa di bank tersebut, nama 187 korban tidak ada yang terdaftar atau menjadi nasabah KPR di kedua bank tersebut," tuturnya. Untuk mengantisipasi bila ada warga yang masih menjadi korban, Polres Tangsel akan buka posko pengaduan kasus tersebut dan warga bisa laporkan bila menjadi korban. "Kalau ada warga yang merasa jadi korban penipuan bisa melapor ke posko dan saya pesan kepada warga agar hari-hati bila ada orang atau pengembang yang nemawarkan rumah dengan DP rendah," tutupnya. (bud)

Sumber: