Hari Anti-Korupsi, Kejari Gandeng KPK

Hari Anti-Korupsi, Kejari Gandeng KPK

PONDOK AREN-Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, Kejaksaan Negeri Tangsel menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Politeknik Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) mengadakan Talkshow Anti-Korupsi sebagai rangkaian kegiatan di STAN, Minggu (9/12). Dalam Talkshow bertajuk Integrity Day Festival tersebut Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alex Marwata menyerukan kepada anak-anak muda dan mahasiswa memperkokoh integritasnya sejak dini. Hal itu diperlukan untuk mencegah munculnya praktik korupsi saat memasuki dunia kerja di waktu mendatang. "Integritas adalah persoalan inti yang paling berat ditangani. Banyak kepala daerah atau pejabat lainnya yang tertangkap korupsi. Tercatat, sedikitnya ada sekira 27 kasus operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK yang terjadi sepanjang 2018. Hampir semua kepala daerah yang ditangkap itu sudah menandatangani fakta integritas," ujarnya. Peran masyarakat dalam pemberantasan korupsi, termasuk perguruan tinggi kedinasan seperti STAN sangat penting. Menurutnya, fakta integritas yang ditandatangani para pejabat itu hanyalah simbol. Karena pada dasarnya, integritas berkaitan dengan mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh, sehingga harus diimplementasikan pada tindakan. Oleh karena itu, masih kata dia, solusi pencegahan korupsi harus ditempuh pula dengan target jangka panjang. Artinya, sejak dini integritas itu terus diperkuat, terutama bagi kalangan milenial seperti mahasiswa dan pelajar sebelum memasuki dunia kerja usai lulus kelak. "Sejak sekarang integritas kalian harus diperkokoh karena nanti ketika sudah terjun ke dunia kerja, kalian akan menghadapi pimpinan dengan karakter masing-masing. Jika pimpinannya baik, akan mudah menjaga integritas itu. Akan tetapi jika pemimpinnya tidak baik, butuh perjuangan keras dalam mempertahankan integritas kalian," tegasnya. Sementara Kejari Kota Tangsel Bima Suprayoga yang juga menjadi pembicara dalam diskusi itu menuturkan, jajarannya telah turun ke sekolah-sekolah yang ada guna melakukan penyuluhan pencegahan korupsi. Tujuannya adalah memberikan pemahaman kepada siswa agar lebih mengenali hukum dan menjauhi hukuman. "Semua itu tergantung integritas kita sendiri. Makanya kami menyambut Hari Anti Korupsi dan mengenalkan tentang hukum. Seperti Jaksa Masuk Kelurahan (JMK) sebagai upaya kami kedepan untuk mendampingi pemerintahan dalam pemberantasan korupsi bersama," pungkasnya. Bima menambahkan, pihaknya juga memotivasi para mahasiswa STAN agar nantinya bisa menjaga keuangan negara, memberantas korupsi sesuai dengan tema Melangkah pasti cegah dan berantas korupsi. Sementara Benyamin Davnie yang juga hadir mengatakan, Pemkot Tangsel telah melakukan berbagai macam inovasi yakni, melakukan kordinasi dengan supervisi pencegahan korupsi (Korsupgah) dengan KPK yang dilakukan setiap 3 bulan sekali untuk melihat progres kedepannya. "Kita bersama kepolisian dan Kejaksaan juga membentuk tim saber pungli dan menginisiasi tunas integritas untuk menecah dan melawan Korupsi bersama-sama dengan partisipasi semua lapisan masyarakat. Saya percaya akan lahir ide kreatif, keberanian serta ketegasan dan kita tidak boleh gagal dalam melawan korupsi. (hms)

Sumber: