Stimulus Bonus Rp 250 Juta, Prioritas Turnamen Asia-Oceania

Stimulus Bonus Rp 250 Juta, Prioritas Turnamen Asia-Oceania

JAKARTA-PB ISSI, induk balap sepeda tanah air punya misi besar menuju Olimpiade 2020 Tokyo. Untuk memberikan pemicu bagi pembalap tanah air, PB ISSI sudah menyiapkan bonus sejumlah Rp250 juta untuk setiap atlet yang bisa lolos ke multievent olahraga seluruh dunia tersebut. Pada Olimpiade 2016 lalu, hanya Toni Syarifudin, pembalap Indonesia yang tampil di sana. Nah, kali ini, kesempatan tersebut terbuka lagi bagi tim BMX putra Indonesia. Mereka kini berkekuatan tiga rider, Tony, Rio Akbar, dan I Gusti Bagus Saputra. Itu memudahkan tim Indonesia mendulang poin secara negara. “Fokus kami masih untuk Olimpiade 2020. Dalam prosesnya juga ada SEA Games di Filipina yang perlu disiapkan,” kata Raja Sapta Oktohari, Ketua PB ISSI saat dikonfirmasi kemarin (3/12). Lebih lanjut, Okto-sapaan karib Raja Sapta-juga menantang semua disiplin lomba agar mereka bisa bersaing. Seperti di nomor road race misalnya. PB ISSI kini punya beberapa pembalap yang bisa bersaing. Seperti Aiman Cahyadi ataupun Dealton Nur Arif Prayogo. Mereka ini juga yang bisa diharapkan untuk bisa menembus persaingan SEA Games terlebih dahulu. Di sisi lain, tim track Indonesia juga bersiap keras untuk bersaing di Track Asia Cycling Championships Januari mendatang. Indonesia menjadi tuan rumah dengan Jakarta International Velodrome sebagai venue perlombaan nantinya. Indonesia saat ini masih mengandalkan 15 pembalap yang tersisa dari skuad Asian Games 2018. “Namun, kami juga tengah melakukan seleksi pembalap junior,” terang Budi Saputra, manajer timnas. Selain itu, mereka juga akan mengakomodir pembalap difabel yang juga akan tampil di Kejuaraan Asia tersebut.  Selanjutnya, PB ISSI akan menjalin komunikasi dengan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia untuk menentukan skuadnya. Selanjutnya, pembalap Indonesia mendapatkan garansi untuk tampil di ajang bergengsi di Asia dan Oceania. Itu merupakan kebijakan wajib demi memuluskan langkah pembalap Indonesia masuk ke Olimpiade. “Tidak menutup kemungkinan juga akan kami kirim ke turnamen di Eropa, sembari menunggu acc anggaran dari Kemenpora,” sebut Budi. (nap)

Sumber: